Bobo.id - Dalam tayangan Belajar dari Rumah di TVRI hari ini, ada materi tentang mengenal kuliner nusantara, teman-teman!
Beberapa di antaranya ada materi tentang makanan daerah di Indonesia, rahasia rendang yang awet, hingga alasan mengapa masakan Jawa rasanya manis.
Yuk, kita simak rangkumannya!
Mengapa Masakan Indonesia Punya Beragam Makanan Khas?
Keberagaman makanan Indonesia dipengaruhi oleh budaya dan sejarah bangsa kita, teman-teman.
Pada zaman dulu, Indonesia menjadi tujuan penjelajah dari seluruh dunia untuk mencari rempah-rempah, tepatnya di wilayah Maluku.
Dari Maluku, pedagang berlayar ke Jawa. Pedagang Arab menetap di pesisir utara Jawa.
Sedangkan, di daerah selatan Jawa, makanannya banyak dipengaruhi Belanda karena di Yogyakarta dan Solo, pihak Keraton sering menerima tamu orang Belanda.
Di Sumatera Utara yang sering disambangi pedagang Tiongkok, ada tanaman andaliman atau sichuan pepper yang sering disebut merica Batak dan jadi cita rasa khas makanan Batak.
Sedangkan di Aceh, menjadi tempat bertemunya para pedagang dari berbagai tempat, sehingga makanannya kaya akan berbagai bumbu.
Orang Sumatera Barat yang gemar merantau menciptakan makanan-makanan yang awet dibawa dalam perjalanan.
Baca Juga: Tak Hanya di Indonesia, 8 Makanan Lezat Ini Juga Terkenal di Luar Negeri, Salah Satunya Rendang!
Selain Maluku, penjelajah juga singgah di Sulawesi Utara. Mereka memperkenalkan cabai yang dibawa dari Amerika Selatan.
Namun, ada wilayah yang tidak dipengaruhi oleh para penjelajah itu, yaitu pedalaman Kalimantan. Suku Dayak memasak dengan bumbu-bumbu yang ditemukan di Hutan.
Dengan berbagai pengaruh budaya lokal dan pengaruh budaya pendatang, makanan Indonesia jadi punya beragam rasa, mulai dari pedas, gurih, manis, dan banyak yang lainnya.
Salah satu alasan di balik makanan Indonesia yang kaya rasa adalah karena negara kita kaya akan rempah-rempah.
Kemudian, alasan lainnya adalah setiap masakan Indonesia memiliki tradisi unik di baliknya.
Apa Rahasia di Balik Rendang yang Awet?
Salah satu makanan Indonesia yang terkenal mendunia adalah rendang, teman-teman.
Konon, rendang bisa awet selama setahun jika disimpan.
Rendang merupakan salah satu masakan Indonesia yang memiliki proses pembuatan unik.
Waktu pembuatannya harus tepat, mulai dari memilih wajan yang tepat, hingga memilih bahan yang berkualitas.
Rahasia rendang bisa awet disimpan lama adalah bumbu dan rempah-rempah untuk rendang. Bumbu rendang kemudian dicampur dengan daging dan santan, dan waktu memasaknya minimal empat jam.
Dalam waktu yang lama itu, kita harus terus mengaduk bumbu, santan, dan daging perlahan-lahan agar rasanya meresap.
Tahukah kamu? Begitu pentingnya rendang dalam budaya masyarakat Sumatera Barat, kelapa yang menjadi bahan santan juga dianggap penting seperti makanan pokok sejak abad ke-13.
Baca Juga: Banyak yang Tidak Menyadari, 6 Makanan Indonesia Ini Dibuat dari Proses Fermentasi!
Mengapa Makanan Jawa Banyak yang Manis?
Jika teman-teman mencicipi makanan dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, mungkin teman-teman akan merasakan rasa manis pada makanannya.
Ternyata, rasa manis masakan Jawa baru muncul di zaman penjajahan Belanda sekitar abad ke-17.
Melalui sistem tanam paksa, hampir seluruh sawah di Jawa Tengah digunakan untuk menanam tebu. Karena gula merupakan salah satu bahan yang diminati di Eropa.
Karena kurangnya makanan pokok, masyarakat harus bertahan hidup dengan memasak menggunakan air perasan tebu.
Sehingga, masyarakat Jawa Tengah jadi terbiasa dengan masakan yang rasanya manis.
Setelah tanam paksa berakhir dan waktu berjalan, pihak Keraton Solo dan Yogyakarta sering menerima tamu dari Belanda dan tertarik dengan kulinernya.
Oleh karena itu, banyak masakan Jawa yang merupakan versi lokal dari masakan Eropa, misalnya seperti songgo buwono dan selat solo.
Baca Juga: Dinamakan Kue Lapan Jam, Apa Makanan Khas Palembang Ini Harus Dimasak Selama 8 Jam?
------
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com