WHO Anjurkan Pasien COVID-19 di Rumah Gunakan Oximeter, Apa Itu Oximeter?

By Avisena Ashari, Rabu, 3 Februari 2021 | 13:00 WIB
Ilustrasi pulse oximeter (Photo by Stanley Ng from Pexels)

Ilustrasi menggunakan pulse oximeter (Pressestelle BFK Urfahr-Umgebung, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Baca Juga: GeNose akan Dipakai untuk Deteksi COVID-19 di Stasiun dan Terminal Pekan Depan, Bagaimana Prosedur Pemeriksaannya?

Apa Itu Pulse Oximeter?

Pulse oximeter adalah alat untuk mengukur tingkat oksigen dalam darah, teman-teman.

Pulse oximeter ini berbentuk seperti stapler dan ukurannya kecil.

Penggunaannya bisa dijepitkan pada bagian tubuh seperti jari tangan, jari kaki, atau daun telinga.

Penggunaan pulse oximeter ini bertujuan untuk memeriksa seberapa baik jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh.

Umumnya, pulse oximeter digunakan di rumah sakit, terutama bagi pasien dengan penyakit sistem pernapasan dan sistem peredaran darah, misalnya seperti asma, pneumonia, kanker paru, serangan jantung, dan anemia.

Pasien COVID-19 perlu mengukur kadar oksigen dalam darah untuk mendeteksi apakah terjadi happy hypoxia.

Happy hypoxia merupakan penurunan tekanan oksigen dalam darah, yang bisa dialami oleh pasien COVID-19 bergejala.

Happy hypoxia ini berisiko menyebabkan penurunan kesadaran, sehingga bisa berdampak pada hal lain yang berbahaya bagi pasien COVID-19, teman-teman.

Baca Juga: Vaksin COVID-19 Bisa Diberikan pada OTG, Apakah Aman? Ini Penjelasan Kemenkes