6 Bentuk Partisipasi Indonesia dalam Politik Bebas Aktif untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia

By Fransiska Viola Gina, Jumat, 16 September 2022 | 18:30 WIB
Bentuk partisipasi Indonesia dalam politik luar negeri bebas aktif. (freepik/rawpixel-com)

Dalam persiapan itu disepakati bahwa Konferensi Asia Afrika (KAA) akan dilaksanakan di Bandung pada 18-24 April 1955. 

Konferensi yang diselenggarakan di Bandung itu menghasilkan 10 prinsip yang dikenal dengan nama Dasa Sila Bandung. 

Sebagai informasi, Konferensi Asia Afrika di Bandung saat itu dihadiri oleh total 29 negara dari Asia dan Afrika, lo.

Kini, daerah tempat diadakannya Konferensi Asia Afrika di Bandung populer disebut dengan Jalan Asia Afrika. 

2. Mendirikan gerakan Non Blok

Seusai Perang Dunia II, negara di dunia terbagi ke dalam dua blok, yaitu Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet.

Adanya dua kekuatan ini menyebabkan terjadinya Perang Dingin (Cold War) di antara kedua blok itu.

Akibatnya, suhu politik dunia menjadi memanas dan penuh dengan ketegangan-ketegangan.

Untuk mengatasi ketegangan Blok Barat dan Blok Timur, bangsa Indonesia pun memprakarsai didirikannya Gerakan Non-Blok. 

Selain Indonesia, negara pemrakarsa gerakan Non-Blok ada Afghanistan, India, Republik Arab Persatuan (Mesir), dan Yugoslavia. 

Gerakan Non Blok ini dibentuk atas dasar Dasa Sila Bandung atau hasil konferensi Asia Afrika di Bandung. 

Baca Juga: 4 Fungsi Partai Politik dalam Negara Demokrasi, Mulai dari Sarana Komunikasi hingga Pengatur Konflik