6 Bentuk Partisipasi Indonesia dalam Politik Bebas Aktif untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia

By Fransiska Viola Gina, Jumat, 16 September 2022 | 18:30 WIB
Bentuk partisipasi Indonesia dalam politik luar negeri bebas aktif. (freepik/rawpixel-com)

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama Non Blok diadakan di Yugoslavia pada 1-6 September 1961. KTT ini dihadiri oleh total 25 negara.

Konferensi ini bertujuan untuk meredakan ketegangan dunia dan menunjukkan bahwa ada pihak ketiga yang berada di luar kedua blok itu.

3. Mengirimkan Misi Garuda

Politik luar negeri Indonesia menyatakan bahwa bangsa Indoesia akan senantiasa aktif dalam upaya menciptakan perdamian dunia. 

Untuk mewujudkan misi ini, maka Indonesia mengirimkan misi perdamaian dunia dengan nama Pasukan Garuda. 

Pasukan ini diperbantukan untuk PBB dalam usaha turut mendamaikan daerah-daerah yang sedang bersengketa. 

Pada bulan Januari 1957 dikirimlah Pasukan Garuda I ke Timur Tengah di bawah Komando Kolonel Hartoyo. 

Pasukan Garuda II kembali dikirimkan untuk mendamaikan situasi perang saudara di Kongo di bawah pimpinan Kolonel Prijatna. 

Tak hanya sampai situ saja, Pasukan Garuda III pun dikirim ke Kongo yang dipimpin oleh Brigjen Kemal Idris. 

Dalam setiap sengketa internasional yang menerjunkan PBB, Indonesia selalu siap sedia menjadi petugas misi perdamaian PBB melalui Pasukan Garuda.

Keikutsertaan Indonesia dalam Misi Perdamaian ini tergabung dalam Pasukan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB).

Baca Juga: 5 Bentuk Kerja Sama Indonesia dengan Negara Anggota ASEAN dalam Bidang Politik, Materi Kelas 6 SD/MI