Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu merasa sakit perut setelah selesai makan sahur? Kira-kira apa penyebabnya, ya?
Dilansir dari Healthline, sakit perut setelah makan bisa terjadi ketika kita makan terlalu banyak atau terlalu kenyang.
Sama seperti sarapan, sahur harus dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa supaya kita bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan semangat.
Makanan yang kita konsumsi saat sahur juga harus mengandung nutrisi dan vitamin yang bergizi.
Adapun yang wajib ada sebagai menu sahur yaitu makanan mengandung karbohidrat, serat, protein, nutrisi, dan vitamin.
Jika makanan sahur tidak sehat, maka kita bisa lemas dan mengalami gangguan pencernaan selama waktu puasa.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman untuk mencari faktor penyebab sakit perut setelah sahur. Yuk, simak!
1. Makan Terlalu Kenyang
Saat sahur maupun berbuka, sebaiknya kita tidak makan terlalu kenyang, teman-teman.
Saat perut terlalu banyak makanan, maka yang terasa pada lambung justru tidak nyaman dan dapat memicu sakit perut.
Dilansir dari michiganmedicine.org, lambung kita bisa meregang seperti balon untuk memuat makanan yang kita konsumsi.
Baca Juga: Merasa Mengantuk Setelah Makan Sahur, Bolehkah Kembali Tidur? Ini Penjelasannya
Ketika kita makan berlebihan, lambung akan mengembang lebih dari kapasitas normalnya, sehingga menyebabkan sakit perut.
2. Kembung
Alasan kedua mengapa kita merasakan sakit perut setelah sahur adalah karena adanya angin yang masuk saat kita makan.
Menurut medicalnewstoday.com, minuman manis dan makanan tertentu juga dapat menyebabkan kembung, teman-teman.
Contohnya bawang, kacang polong, brokoli, dan kubis. Kebiasaan makan dengan mulut terbuka juga bisa menyebabkan kembung.
Kalau kamu tidak ingin kembung setelah makan, maka hindari makanan atau kebiasaan makan di atas saat sahur.
3. Sembelit
Gangguan sembelit juga dapat menyebabkan kita merasa sakit perut setelah sahur.
Dilansir dari alodokter.com, sembelit atau konstipasi saat puasa disebabkan oleh kurang minum, selain juga karena perubahan pola makan dan aktivitas.
Perubahan pola makan ini mencakup jumlah asupan dan jadwal makan yang tadinya teratur tiga kali sehari, menjadi dua kali sehari.
Selain itu, kita cenderung mengurangi aktivitas fisik selama bulan puasa. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya sembelit.
Baca Juga: 4 Resep Nasi Goreng Lezat Tanpa Kecap Manis, Cocok untuk Menu Sahur Praktis dan Cepat
Ketika kita mengalami sembelit, maka gejala yang dapat terjadi, yaitu sakit perut dan kembung.
Sembelit bisa diatasi dengan makan makanan tinggi serat dan banyak minum saat sahur dan berbuka.
4. Mengonsumsi Makanan Tertentu
Selain masalah pencernaan seperti di atas, beberapa jenis makanan juga bisa memicu terjadinya sakit perut setelah sahur.
Contohnya makanan terlalu pedas, makanan terlalu asam, kafein, atau alergi makanan tertentu.
Makanan pedas mengandung capsaicin, yang dapat menyebabkan sensasi panas atau terbakar pada lambung, sehingga memicu sakit perut.
Makanan terlalu asam dapat mengiritasi lambung antara lain jus buah, keju olahan, dan tomat.
Jika teman-teman alergi terhadap makanan tertentu, namun tidak sadar telah mengonsumsinya saat sahur, maka akan terjadi sakit perut.
----
Kuis! |
Apa saja yang wajib dikonsumsi saat sahur? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023