Bobo.id - Kue kering jadi salah satu sajian wajib di meja saat Lebaran. Apakah teman-teman suka kue kering?
Selain ketupat, opor, dan rendang, hari raya Idulfitri juga identik dengan berbagai sajian kue kering yang lezat.
Ada banyak jenis kue kering yang disajikan di meja saat Lebaran. Mulai nastar, kastengel, hingga putri salju.
Kue kering memang paling enak dimakan sambil berbincang dengan keluarga, saudara, dan kerabat dekat.
Banyaknya tamu di rumah, bikin mulut kita tak berhenti mengunyah. Tiba-tiba, kue kering sudah mau habis!
Padahal baru hari kedua Lebaran. Hmm, ini artinya, kita sudah terlalu banyak makan kue kering, nih. Hihi.
Hmm, memangnya apa yang akan terjadi jika kita terlalu banyak makan kue kering, Bo? Cari tahu, yuk!
1. Memicu Kenaikan Berat Badan
Salah satu alasan mengapa kita sulit untuk berhenti makan kue kering adalah rasanya yang manis dan gurih.
Artinya, kandungan gula dalam kue kering sangat tinggi. Gula di dalamnya ini bisa bikin kadar glukosa meningkat.
Lonjakan gula darah dalam tubuh ini membuat otak seolah menginginkan tubuh kembali makan kue kering itu.
Baca Juga: Mengapa Perayaan Lebaran Identik dengan Kue Kering? Ini Penjelasannya
Pada akhirnya, kita sulit berhenti makan. Hal inilah yang nantinya bisa bikin berat badan jadi meningkat pesat, lo.
O iya, kandungan kalori dalam kue kering juga sangat tinggi. Jadi, jangan heran kalau berat badanmu naik. Hihi.
2. Memengaruhi Memori Otak
Bersumber dari Klik Dokter, hampir semua kue kering diolah menggunakan produk yang mengandung lemak trans.
Hal ini karena senyawa tersebut memang dibutuhkan untuk memperbaiki tekstur, umur simpan, dan rasa kue.
Namun, ternyata lemak trans yang ada dalam kue kering bisa merusak fungsi memori dalam otak kita.
Ada sebuah penelitian terhadap 1000 pria sehat di bawah 45 tahun yang makan lemak trans dalam jumlah besar.
Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar pria sehat itu memiliki masalah dengan memori atau ingatannya.
3. Meningkatkan Risiko Diabetes
Seperti Bobo sebutkan sebelumnya, kue kering mengandung gula yang tinggi. Itulah yang bikin rasanya manis.
Meski lezat dan bikin nagih, ternyata kandungan gula dalam kue kering bisa ganggu fungsi insulin di tubuh.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini 5 Tips Simpan Kue Kering untuk Lebaran
Jika dibiarkan, lama kelamaan, hal ini bisa menyebabkan resistensi insulin, yakni faktor risiko terkena diabetes.
Risiko diabetes diketahui bisa meningkat sekitar 1,1 persen untuk setiap 150 kalori gula yang dikonsumsi.
4. Mengurangi Kesehatan Kulit
Jumlah gula yang tinggi dalam kue kering diketahui bisa membuat kolagen dan elastin dalam kulit jadi rusak.
Rusaknya kolagen dan elastin ini bisa memicu kerutan. Padahal, kerutan pada kulit bikin kita jadi terlihat tua.
Tak hanya itu, konsumsi gula berlebih juga bisa picu resistensi insulin yang dapat memperburuk jerawat, lo.
Makan kue kering berlebih bisa memicu produksi minyak wajah. Hal inilah yang bikin jerawat wajah muncul.
Agar dampak itu tak terjadi pada teman-teman, ada beberapa hal yang harus diilakukan saat Lebaran.
Tak ada salahnya untuk makan kue kering saat Lebaran, namun jangan lupa seimbangkan dengan olahraga.
Jangan lupa untuk mengonsumsi juus buah dan sayuran, serta minum air putih agar pencernaan lebih sehat.
Nah, itulah beberapa dampak terlalu banyak makan kue kering. Sekarang, mulai batasi konsumsi kue kering, ya.
Baca Juga: Mengapa Selalu Ada Kue Kering sebagai Sajian Khas Lebaran? Ini Faktanya
----
| Kuis! |
| Mengapa kita sulit berhenti makan kue kering? |
| Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023