Bobo.id - Hari Raya Idulfitri atau Lebaran memang identik dengan sajian kue kering dalam berbagai bentuk dan rasa.
Saat berkunjung ke rumah-rumah, selalu ada kue kering, mulai dari nastar, putri salju, kue sagu, biskuit, dan lain sebagainya.
Tentu saja, sajian kue yang beraneka rasa dengan bentuk yang lucu membuat kita sangat tergoda untuk mengincipinya.
Apalagi rasanya yang manis membuat kita tak henti ingin terus memakannya dan mencoba aneka kue kering lainnya.
Sebenarnya, sah-sah saja makan kue kering saat momen Lebaran, namun yang perlu diperhatikan adalah batas konsumsinya.
Jika kita makan kue kering dalam jumlah yang banyak, tentu saja akan ada dampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Dilansir dari Kompas.com, kue kering adalah salah satu jenis makanan yang mengalami pemrosesan tinggi.
Kue terbuat dari tepung, gula, kue, dan mentega. Nah, bahan-bahan itu jika digabung jadi satu akan menghasikan kalori tinggi.
Kalori tinggi yang masuk ke dalam tubuh ini bisa berdampak buruk pada kesehatan. Simak informasi berikut ini, yuk!
Lemak trans dibutuhkan dalam pembuatan kue untuk memperbaiki tekstur, umur simpan, dan rasa kue.
Meski lemak trans bisa bikin kue kering lebih enak, ternyata senyawa ini bisa merusak fungsi memori di otak, lo.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Menyimpan Kue Kering untuk Lebaran agar Tetap Renyah
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Healthline |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR