Makan Bajamba, Tradisi Makan Masyarakat Minangkabau

By Petronela Putri, Kamis, 6 April 2017 | 08:47 WIB
Makan Bajamba Tradisi Minangkabau (Foto: minangkabau.travel) (Petronela Putri)

Makan bajamba merupakan salah satu tradisi makan masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Makan bajamba adalah kegiatan makan secara bersama-sama. 

Dibagi kelompok-kelompok

Makan bersama ini diikuti ratusan orang. Mereka dibagi dalam kelompok-kelompok berjumlah 5-7 orang. Tradisi yang juga dikenal dengan sebutan makan barapak ini biasanya dilakukan masyarakat Minangkabau pada hari-hari besar keagamaan, pesta atau upacara adat, dan hari penting lainnya.

Peserta kelompok akan duduk melingkar bersama-sama dan masing-masing mendapatkan nasi serta aneka jenis lauk pauk di atas sebuah wadah.

Sudah ada sejak abad ke-7

Tradisi Makan Bajamba atau Makan Barapak ini berasal dari Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat dan sudah dimulai sejak abad ke-7, tepatnya ketika awal masuknya Islam ke Minangkabau. Karena itulah, tradisi ini juga berkaitan dengan ajaran Islam. Selain itu aturan-aturan penting yang terkandung di dalam tradisi Makan Bajamba juga dianggap sekaligus mengamalkan sunnah dari Rasulullah SAW.

Seiring berjalannya waktu, tradisi ini menyebar di kalangan masyarakat Minangkabau dan terus dilestarikan hingga sekarang. Meski tiap daerah di Sumatera Barat memiliki cara yang agak berbeda dalam makan bajamba, tetapi pada umumnya acara ini dibuka dengan pementasan aneka kesenian Minang, pembacaan doa, serta berbalas pantun.

Wadah yang digunakan

Karena akan menampung peserta dalam jumlah yang banyak, maka dalam tradisi makan bajamba ini biasanya tersedia piring-piring besar yang disebut talam. Ukuran diameter piring-piring ini bisa mencapai 50 sentimeter.

Jenis makanan yang dihidangkan

Ada banyak jenis panganan yang biasanya dihidangakan. Misalnya rendang, gulai babat, ayam, daging masak asam padeh, dan lain-lain. Setelah selesai dengan makanan utama, peserta makan bajamba juga akan melanjutkan dengan panganan pencuci mulut khas Sumatera Barat, seperti galamai dari Payakumbuh, wajik, aneka kue, buah, dan masih banyak lagi!

Di samping itu, cara penyusunan posisi makanan utama serta hidangan menutup di atas wadah/piring juga memiliki aturan tertentu yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Makanan-makanan ini pun harus dimakan sampai habis, lo.