5 Teknologi yang Bisa Menggantikan Password

By Aisha Safira, Kamis, 20 April 2017 | 10:53 WIB
Ini dia lima teknologi yang bisa dijadikan identitas pengenal. Foto: digitaltrends.com (Aisha Safira)

Biasanya kita menggunakan password untuk menjaga akun sosial media dan telepon kita. Ternyata tidak hanya possword lo yang bisa kita gunakan.

Supaya aman, biasanya akun sosial media atau telepon kita diberi password. Yang mengetahui password itu tentu saja cuma kita. Jadi, tidak ada orang lain yang bisa masuk ke akun atau membuka telepon pintar kita. Tapi sering kali kita lupa password yang kita buat. Apalagi kalau akunnya sudah lama tidak kita buka.

Sebenarnya ada teknologi-teknologi lain yang bisa kita gunakan selain password. Ini dia lima teknologi yang bisa jadi pengganti password.

1. Sidik Jari

Pemindaian sudah banyak digunakan sebagai identitas pengenal di telepon pintar. Untuk membukanya, pemilik telepon hanya tinggal menempelkan jari jempolnya. Telepon pintar akan memindai sidik jari tersebut. Kalau tidak sama dengan pemiliknya, telepon pintar akan tetap terkunci.

2. Wajah

Wajah juga sudah banyak digunakan sebagai identitas pengenal. Caranya adalah dengan selfie. Sebelumnya, foto wajah pemiliknya sudah tersimpan dalam data telepon pintar. Jika ingin membukanya, telepon pintar akan memindai wajah dengan kamera depan. Jika wajah tersebut dikenalilah, barulah telepon pintar bisa terbuka.

3. Suara

Suara juga bisa digunakan sebagai identitas pengenal. Ada beberapa perusahaan yang sudah menggunakan pengenalan suara. Jika ingin masuk ke akun perusahaan tersebut, pelanggannya harus diautentikasi melalu pengenalan suara.

4. Iris Mata

Cara ini sering ditampilkan di dalam film. Salah satu merek telepon pintar pun sempat menggunakannya. Iris mata manusia memiliki warna yang berbeda-beda. Oleh karena itu, iris mata bisa digunakan sebagai pengenal.

5. Bibir

Selain wajah, bibir juga bisa dipindai sebagai tanda pengenal. Pemilik akun atau telepon harus mengucapkan kata-kata tertentu. Gerakan bibirnya akan dibaca oleh software. Tapi software ini masih akan dikembangkan oleh para ilmuwan di Hong Kong Baptish University.