Bobo.id - Banyak berita tentang piring terbang, yaitu pesawat milik alien yang jatuh ke Bumi.
Nah, pada 4 November yang lalu, NASA mengunggah sebuah foto yang diberi judul "Piring Terbang Mengalami Kecelakaan Pendaratan di Gurun Utah".
Foto ini diunggah NASA ke situs Astonomy Picture of the Day, yang berisi kejadian antariksa yang terjadi setiap harinya.
Dalam foto tersebut, NASA menyebutkan kalau mereka menemukan piring terbang ini setelah melacaknya dengan radar dan mengejarnya dengan helikopter.
Baca Juga : Apakah Ada Benda Lain yang Lebih Panas dari Matahari? Yuk, Cari Tahu!
Tapi ternyata benda yang disebut piring terbang dan jatuh pada tahun 2004 ini bukan piring terbang milik alien, lo.
Piring terbang ini ternyata adalah kapsul pembawa sampel yang dikembalikan oleh wahana antariksa bernama Genesis ke Bumi.
Genesis yang diluncurkan pada 8 Agustus 2001 mempunyai tugas untuk mengumpulkan sampel dari angin Matahari.
Pengumpulan partikel-partikel ini diharapkan bisa membantu peneliti unutk menentukan komposisi Matahari dan mempelajari elemen yang membentuk tata surya.
Tapi kapsul pembawa sampel ini ternyata mengalami kerusakan di bagian parasutnya.
Sekitar 127 detik setelah memasuki atmosfer Bumi, harusnya kapsul ini melepaskan parasut awal agar turun secara stabil dan lambat.
Kemudian parasut utama akan terbuka, sehingga kapsul ini bisa mendarat perlahan di Utah Trst and Training Range.
Tapi ternyata kedua parasut ini gagal terbuka dan kapsul tadi meluncur ke Gurun Utah dengan kecepatan 310 kilometer per jam!
Baca Juga : Galaksi Daud dan Goliat di Rasi Bintang Horologium
Walaupun NASA memerintahkan beberapa helikopter untuk mengejar dan menangkap kapsul ini, tapi kapsul tadi tetap saja tidak bisa ditangkap dan akhirnya jatuh di Gurun Utah.
Ternyata penyebab kedua parasut kapsul ini tidak bisa terbuka adalah sensor kecil yang berfungsi untuk mengukur tekanan gravitasi dipasang secara terbalik, teman-teman.
Meskipun kapsul tadi jatuh, tapi wahana Genesis tetap bisa mengirimkan materi yang selamat dan bisa diteliti oleh para ilmuwan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR