Bobo.id - Teman-teman siapa yang suka buru-buru berangkat ke sekolah sampai lupa untuk sarapan?
Wah, kalau benar banyak yang suka pergi tanpa sarapan terlebih dahulu, jangan jadikan itu sebuah kebiasaan, ya.
Baca Juga : Sarapan Tidak Boleh Kesiangan, lo! Kapan Sebenarnya Waktu yang Tepat?
Mungkin sekarang kita tidak merasakan dampaknya, tapi sering melupakan sarapan bisa juga berpengaruh pada kecerdasan kita, lo.
Bahkan seorang Spesialis Konsultan Nutrisi dan Metabolik, DR. dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp. A (K) sudah membuktikan melalui penelitiannya terhadap 178 siswa pada salah satu Sekolah Dasar di Bali.
Baca Juga : Ada Kantung Kecil di Saku Depan Celana Jeans, Apa Fungsinya?
Hasilnya mengungkapkan adanya pengaruh sarapan bernutrisi dengan prestasi akademik atau nilai yang baik di sekolah.
Anak-anak yang memiliki kebiasaan mengonsumsi sarapan bernutrisi ternyata memiliki nilai akademis empat kali lebih tinggi dibandingkan yang tidak sarapan.
Wah, sampai sini apa masih ada teman-teman yang mau melewatkan sarapan? Kalau Bobo sih sudah pasti akan selalu sarapan makanan bernutrisi setiap pagi. Hihi..
Ternyata sarapan memberikan efek positif dalam kemampuan kognitif kita, teman-teman.
Baca Juga : Yuk, Lakukan Pertolongan Pertama Saat Benda Asing Masuk ke Mata!
Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan otak (akal) seperti, memahami dan menghafal pelajaran di sekolah.
Selain itu sarapan juga mempengaruhi tingkah laku kita, seperti kita menjadi cepat tanggap dan bersemangat saat belajar di dalam kelas.
Baca Juga : Dongeng Anak: Dua Pangeran
Sarapan juga mencegah rasa lapar yang biasanya membuat tubuh kita lemas, ngantuk, dan tidak bersemangat.
Hal tersebutlah yang akhirnya membuat kita bisa menjadi siswa berprestasi di sekolah.
Seperti Apa Sarapan Bernutrisi?
Pak Lanang menjelaskan bahwa sarapan bernutrisi adalah sarapan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi makro dan mikro dalam tubuh kita.
Kebutuhan gizi makro adalah yang biasa kita tat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar oleh tubuh. Yang termasuk dalam kelompok zat gizi makro adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
Baca Juga : Kali Cokel di Pacitan, Pemandangan Indah yang Menyegarkan Mata
Sedangkan kebutuhan gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh tubuh. Contoh zat gizi mikro antara lain adalah kalsium, natrium, zat besi, kalium, yodium, vitamin, magnesium, dan fosfor.
Jadi, menu sarapan kita bisa kita variasikan sesuai dengan kebutuhan gizi makro dan mikro tubuh kita. Karena setiap manusia memiliki kebutuhan asupan gizi yang berbeda.
Baca Juga : Stasiun Panel Surya Ruang Angkasa Pertama Akan Dibuat Tiongkok, Apa Tujuannya?
Seorang Ahli Sistem Saraf, Dr. dr. Taufiq Pasiak, M.Kes, M.Pd, membenarkan adanya hubungan antara sarapan dan prestasi akademik.
Namun, menurut beliau hal tersebut dapat terwujud apabila kita rutin sarapan setiap hari dengan makanan yang bernutrisi.
Apabila, kita hanya sarapan sesekali saja, hal itu tidak akan berpengaruh pada kecerdasan dan prestasi akademik.
Baca Juga : Di Indonesia, Bunga Ini Disebut Bunga Desember, Mengapa Begitu, ya?
Nah, apabila kita sudah terbiasa tidak sarapan, kita bisa merubah kebiasaan itu, lo.
Caranya adalah dengan rutin sarapan selama 22 hari, selanjutnya tubuh dan otak kita akan terbiasa untuk sarapan sebelum melakukan aktivitas.
Semua hasil penelitian ini dipaparkan dalam rangka menutup Pekan Sarapan Nasional (PESAN) 2019 yang berlangsung sejak 14-20 Februari lalu.
Baca Juga : Supaya Tidak Bosan, Kita Buat Sandwich Berbentuk Hewan yang Lucu, yuk!
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR