Bobo.id – Ada yang menyebut ikan ini sebagai ikan matahari, ada juga yang menyebutnya ikan kepala. Mengapa begitu, ya?
Baca Juga : Ada Daging Ikan Tuna Berwarna Merah, Apa Bedanya dengan Tuna Putih?
Ikan Kepala
Ikan laut ini ukurannya termasuk besar. Badannya dapat tumbuh besar sampai 3 meter. Berat badannya dapat mencapai 2 ton.
Ikan mola ini bentuknya oval dan pipih. Ada sepasang sirip berbentuk tegak di dekat ekornya.
Sirip di bagian ekor itu mengesankan ikan ini seakan-akan terdiri dari kepala saja.
Karena itulah ikan yang kulitnya tidak bersisik, kasar dan berlendir ini disebut ikan kepala.
Ukurannya yang besar itu membuat ikan ini terlihat seakan-akan seperti kepala raksasa di laut.
Ikan besar ini memakan ubur-ubur, ikan kecil, udang, aneka plankton, dan alga.
O ya, ikan ini kadang-kadang juga memakan plastik di lautan karena mengiranya sebagai makanan.
Baca Juga : Sekilas Tampak Seperti Potongan Kayu, Ternyata Itu Bangkai Ikan Raksasa
Seperti Matahari
Ikan ini ada di seluruh dunia yang perairannya hangat termasuk di Indonesia.
Tempat hidupnya memang di perairan permukaan, di kedalaman 12 sampai 150 meter.
Saat naik ke permukaan untuk menghangatkan badan, ikan ini sering memiringkan tubuhnya.
Apabila dilihat dari arah bawah, ikan bernama ilmiah Mola mola ini memang terlihat seperti Matahari.
Ikan ini sering terlihat sendirian saja di laut dan bergerak dengan pelan.
Ikan mola-mola tidak galak. Saat bertemu dengan para penyelam dan nelayan, ikan ini tidak mengganggu.
Baca Juga : Mudah Diperoleh, Sebenarnya Apa Manfaat Ikan Tongkol? #AkuBacaAkuTahu
Telurnya Banyak
Ikan matahari bertelur dalam jumlah yang sangat banyak.
Sekali bertelur, ikan berukuran besar ini dapat bertelur sampai jutaan butir.
Ikan kecil yang baru menetas bentuknya sangat berbeda dengan ikan dewasa.
Ikan matahari yang masih kecil terlihat seperti berduri.
Duri-duri ini perlahan-lahan menghilang saat bertumbuh dewasa. Ikan ini dapat hidup sampai usia 10 tahun.
Di Indonesia, ikan mola sering terlihat di perairan Nusa Penida di dekat Pulau Bali.
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR