Bobo.id - Coba teman-teman perhatikan burung-burung yang hinggap di pohon sekitar rumah atau kadal yang bersembunyi di semak-semak.
Pasti kebanyakan hewan tadi memiliki tubuh maupun bulu yang berwarna cerah dan mencolok hingga kita dapat dengan mudah melihatnya, nih.
Nah, sekarang teman-teman perhatikan kucing atau anjing peliharaan di rumah maupun yang melintas di depan rumah.
Bulu kucing atau anjing yang teman-teman lihat mungkin hanya terdiri dari beberapa warna, seperti hitam, putih, cokelat, atau keemasan.
Baca Juga : Burung Merpati Bisa Membaca dan Mengenali Kata, Apa Benar Begitu?
Wah, kenapa warna bulu atau tubuh yang dimiliki oleh hewan-hewan ini berbeda, ya? Burung dan reptil terlihat memiliki warna bulu atau tubuh yang lebih berwarna-warni dibandingkan dengan mamalia.
Apakah ada mamalia yang memiliki tubuh berwarna-warni? Kita cari tahu bersama-sama, yuk!
Burung, Reptil, dan Ikan Berwarna-warni
Burung, reptil, bahkan ikan hias memiliki tubuh yang berwarna-warni, lo. Mulai dari warna merah, biru, kuning, bahkan hijau.
Tubuh atau bulu yang berwarna-warni pada ketiga jenis hewan ini disebabkan oleh zat penghasil warna yang juga ada pada manusia, yaitu pigmen.
Nah, pigmen ini bertugas untuk menyerap panjang gelombang dari beberapa cahaya tertentu dan merefleksikan atau memantulkan kembali warna yang sudah diserap tadi.
Pigmen tadi disimpan di kulit, bulu, maupun sisik untuk menciptakan warna yang mencolok, seperti merah, merah muda, kuning, biru, dan berbagai warna lain.
Baca Juga : Ayam Cemani, si Ayam Hitam yang Harganya Mahal, Kenalan, yuk!
Inilah sebabnya reptil, burung, hingga ikan memiliki tubuh yang berwarna-warni, teman-teman. Ini karena mereka mereka memiliki pigmen yang menyerap cahaya dan memantulkannya menjadi warna yang mencolok.
Mamalia Juga Mempunyai Pigmen, tapi Kenapa Tubuhnya Tidak Warna-warni?
Mamalia dan manusia tidak memiliki bulu atau tubuh yang berwarna-warni seperti burung, reptil, dan ikan, tapi bukan berarti mamalia tidak memiliki pigmen, nih, teman-teman.
Mamalia juga memiliki pigmen dalam tubuhnya yang membuat mereka memiliki warna bulu dan tubuh, kok.
Namun pigmen yang dimiliki oleh mamalia berbeda dengan ketiga jenis hewan sebelumnya.
Pigmen yang terdapat di tubuh mamalia merupakan pigmen bernama melanin yang terdiri dari dua jenis, yaitu eumelanin dan pheomelanin yang memiliki fungsi yang berbeda.
Eumelanin adalah pigmen yang memproduksi warna hitam atau cokelat pada tubuh mamalia, sedangkan pheomelanin berfungsi untuk memproduksi warna kuning atau cokelat kemerahan.
Nah, kadar melanin yang berbeda dalam setiap bagian tubuh akan menciptakan pola yang berbeda juga di tubuh mamalia.
Hal ini bisa teman-teman lihat pada pola garis hitam putih di tubuh zebra atau bintik-bintik cokelat dan kuning yang dimiliki jerapah.
Sedangkan pigmen lain yang bertugas untuk memproduksi warna lain yang cerah seperti biru atau hijau tidak terdapat di tubuh mamalia, baik hewan maupun manusia, teman-teman.
Penyebabnya adalah karena mamalia tidak memliki gen yang sesuai untuk menciptakan pigmen tersebut.
Baca Juga : Sayur Kol Ternyata Punya 4 Jenis, Ini Dia Manfaatnya untuk Tubuh
Ada Mamalia yang Warna-warni Juga
Walaupun mamalia tidak bisa memproduksi gen yang membuat kulit dan bulunya berwarna-warni seperti reptil, burung, dan mamalia, tapi ada hewan mamalia yang tubuhnya warna-warni juga, lo.
Mamalia tersebut adalah monyet mandrill yang mempunyai warna merah cerah dan biru di tubuhnya.
Warna merah di tubuhnya berasal dari pembuluh darah yang terlihat menembus kulitnya, sedangkan warna biru adalah hasil dari pewarnaan struktural.
Dalam pewarnaan struktural, kulit menyebarkan dan memantulkan cahaya dengan cara tertentu, sehingga panjang gelombang warna biru diarahkan kembali ke mata kita.
Sistem Penglihatan Juga Memengaruhi Warna Tubuh
Selain pigmen dalam tubuh mamalia, burung, reptil, dan ikan, ada faktor lain yang membuat hewan-hewan tadi memiliki warna yang berbeda, nih, teman-teman, yaitu sistem penglihatan yang berbeda-beda pada mata.
Beberapa spesies burung, reptil, dan ikan memiliki penglihatan yang lebih baik dibandingkan mamalia, yang disebabkan karena di mata mereka terdapat empat kerucut warna yang berbeda.
Kerucut atau reseptor warna ini berguna agar mata menjadi peka terhadap beberapa jenis warna tertentu.
Melihat panjang gelombang yang berbeda secara bersamaan akan membuat sesuatu yang kita lihat menjadi memiliki warna yang lebih kompleks atau jelas.
Nah, kebanyakan mamalia ternyata hanya memiliki dua kerucut warna saja, lo, yang kemudian membuatnya disebut sebagai dikromatik.
Baca Juga : Wah, Ada Penguin Afrika Albino yang Langka di Kebun Binatang Polandia
Dua kerucut warna ini hanya bisa menangkap dua jenis panjang gelombang cahaya saja, umumnya warna biru dan hijau, yang menyebabkan mamalia tidak bisa melihat warna merah dan kuning.
Namun hal ini berbeda dengan primata, termasuk manusia yang mempunyai tiga kerucut warna untuk melihat warna merah, biru, dan hijau.
Empat kerucut warna yang dimiliki oleh burung, reptil, sampai ikan digunakan oleh hewan-hewan tersebut untuk berbagai tujuan, seperti untuk berkomunikasi dan membantunya menangkap hewan buruan dengan lebih cepat dari ketinggian, seperti yang dilakukan oleh burung.
Sedangkan mata mamalia dan primata mempunyai tubuh yang tidak berwarna-warni dan tidak bisa melihat warna seperti tiga jenis hewan sebelumnya dalam melihat warna karena awalnya mamalia serta primata hidup secara nokturnal atau di malam hari.
Sistem tubuh mereka awalnya tidak diciptakan untuk bertahan hidup di siang hari, tapi kemudian mamalia dan primata berevolusi dan saat ini ada mamalia dan primata yang diurnal atau beraktivitas di siang hari.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Scishow |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR