Bobo.id - Saat ini, sampah plastik menjadi salah satu ancaman terbesar bagi penghuni Bumi, terutama hewan-hewan yang ada di laut.
Penyebabnya adalah karena hewan laut tersebut bisa saja menelan sampah plastik yang menyebabkan adanya gangguan pada pencernaan. Ini bisa membuat mereka mati.
Berbagai pihak, seperti organisasi maupun individual pun berusaha mengurangi sampah plastik yang ada di laut, baik dengan mengambil sampah maupun mengurangi penggunaan plastik.
Namun sayangnya beberapa usaha ini masih belum berhasil untuk mengurangi sampah di lautan maupun di berbagai tempat seperti pantai, teman-teman.
Buktinya, sebuah pulau paling terpencil di dunia, bernama Kepulauan Cocos (Keeling) saat ini dipenuhi oleh sampah plastik.
Baca Juga: Gawat, Sampah Kemasan Plastik Ini Belum Terurai Sejak Tahun 2000
Banyak Pantai Terpencil yang Dipenuhi Sampah Plastik
Samudera Hindia memiliki banyak pantai terpencil yang ada di pulau-pulaunya.
Sayangnya, pantai-pantai tersebut saat ini diketahui dipenuhi oleh sekitar 414 juta keping sampah plastik yang mempunyai total berat sekitar 238 ton.
Sampah ini termasuk hampir satu juta buah sepatu serta 373.000 sikat gigi.
Hal ini membuktikan bahwa polusi plastik sudah ada di manapun, bukan hanya di pantai yang ramai, tapi juga pantai terpencil yang tidak dihuni manusia.
Pulau Cocos Dipenuhi Sampah Barang Sekali Pakai
Sampah yang ada di Pulau Cocos menjadi sesuatu yang besar karena tempat ini adalah pulau yang jarang didatangi, bahkan tidak dihuni oleh manusia.
Hal ini berarti sampah yang memenuhi Pulau Cocos merupakan sampah yang terbawa dari perairan lain sampai ke pulau paling terpencil ini.
Selain itu, sampah yang memenuhi Pulau Cocos juga bisa dikatakan tidak biasa, karena seperempatnya terdiri dari berbagai sampah sekali pakai, seperti botol plastik, sedotan, tutup botol, hingga sandal.
Baca Juga: Manusia dan Semut, Mana yang Jumlahnya Lebih Banyak di Bumi?
Awalnya, peneliti memperkirakan kalau sampah yang ada di Pulau Cocos hanya terkubur sampai kedalaman empat sentimeter di bawah pasir pantainya saja.
Namun setelah dilakukan penggalian lebih lanjut, sekitar 93 persen sampah plastik terkubur hingga kedalaman sepuluh sentimeter di bawah permukaan tanah Pulau Cocos, nih, teman-teman.
Jutaan Ton Sampah Plastik Dibuang ke Lautan
Sampah plastik yang ditemukan di Pulau Cocos bisa dibilang tidak biasa untuk sebuah pulau yang tidak dihuni manusia.
Sedangkan pulau lainnya, seperti Pulau Henderson yang banyak didatangi manusia memiliki sampah yang merupakan sisa-sisa dari penangkapan ikan yang mungkin saja terjadi di sekitar pulau tersebut.
Banyaknya sampah plastik yang ditemukan di Pulau Cocos yang terpencil ini membuktikan bahwa saat ini sampah plastik semakin menjadi ancaman besar bagi penghuni Bumi.
Selain itu, peneliti juga mencatat bahwa produksi global dan konsumsi plastik terus meningkat, nih, teman-teman.
Pada 2010 saja, diperkirakan ada 12,7 juta ton sampah yang dibuang ke lautan, lo.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Kalau Kita Mandi di Waktu Sahur? Yuk, Cari Tahu!
Sedangkan hingga tahun 2019 ini, diperkirakan sudah ada lebih dari lima triliun keping plastik di lautan Bumi.
Padahal, plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai, teman-teman.
Saat terurai pun, plastik tidak hilang sepenuhnya, melainkan menjadi kepingan kecil plastik yang biasa disebut sebagai mikroplastik.
Untuk itu, agar mengurangi sampah plastik, banyak pihak yang melakukan gerakan mengurangi sampah plastik maupun mengganti plastik dengan bahan yang lebih ramah lingkungan dan mudah terurai.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR