Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini berjudul Pangeran Katak yang Palsu.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
Baca Juga: Dongeng Anak: Pando Mencari Teman Berpetualang
Sejak kecil Puteri Bella senang mendengar dan membaca cerita dongeng. Yang paling disukainya adalah tentang puteri raja yang mencium seekor katak. Katak itu lalu berubah menjadi pangeran tampan.
“Suatu hari nanti, aku akan menemukan pangeranku yang tampan di antara katak-katak,” demi angan-angan Puteri Bella. Ia pun lalu mencoba belajar bahasa katak.
Baca Juga: Dongeng Anak: Owi, Kamu Tidak Jelek!
“Kroook… kreeek.. greeek… greeeerrr… kwaaak… kooor…” Pada usia 12 tahun, Puteri Bella akhirnya sudah lancer berbahasa Katak.
Setiap petang, setelah membuat tugas sekolah, Puteri Bella pergi ke kolam di belakang istana. Kadang tampak beberapa ekor katak dudk santai di atas dayn teratai di kolam itu.
Puteri Bella selalu memperhatikan mata katak-katak itu. Dengan cepat ia bisa mebedakan, mana katak yang baik dan mana katak yang licik.
Baca Juga: Apa Fungsi Lubang Kecil di Penutup Minuman Hangat, ya? #AkuBacaAkuTahu
Suatu hari Puteri Bella berkenalan dengan seekor katak jantan yang baik. Namanya Katake.
“Hebat sekali. Puteri bisa berbahasa katak!” puji Katake.
Puteri Bella tersenyum lalu menjelaskan, “Aku ingin sekali menemukan pangeran katak seperti di dalam dongeng. Bila kucium kata pangeran itu, maka ia akan berubah menjadi pangeran tampan!”
Katake memandangi Puteri Bella degan rasa kasihan.
Baca Juga: Benarkah Demam Semakin Parah di Malam Hari? #AkuBacaAkuTahu
“Maaf, Puteri!” kata Katake dengan sopan. “Seumur hidupku, aku belum pernah melihat ada katak yang berubah menjadi pangeran!”
“Tidak apa, Katake. Tetapi bila kamu dengar ada katak yang sebenarnya seorang pangeran, tolong beritahu aku, ya!” kata Puteri Bella.
Esok paginya, Puteri Bella bersiap untuk ke sekolah. Tiba-tiba ada ketukan di pintu kamarnya. Puteri Bella membuka pintu kamarnya. Dan tampaklah katak yang bermata licik.
“ada apa?” Tanya Puteri Bella curiga.
Baca Juga: Sejak Kapan Siswa Mengenakan Topi dan Jubah Toga Saat Kelulusan?
“Namaku Katakbo. Putri, ciumlah aku, maka akan menjadi pangeran!” jawab Katakbo.
“Memangnya kamu pangeran dari negeri mana?” Tanya Puteri Bella. “Kenapa kamu menjadi katak?” cobalah bicara dalam bahasa manusia!”
Katakbo kebingungan. Ia tak menyangka Puteri Bella akan banyak bertanya.
“Hmmm, sulit menjelaskannya, Puteri!” kata Katakbo gugup, dalam bahasa katak. “Tapi, coba saja Puteri menciumku. Siapa tahu aku menjadi pangeran!”
Baca Juga: Melestarikan Bahasa Daerah, Budaya Indonesia yang Hampir Punah
“Aaah, pergilah, Katakbo. Kamu pasti bukan pangeran!” kata Puteri Bella, lalu bergegas pergi sambil membawa tas sekolahnya.
Petangnya, Puteri Bella menemui Katake dan bercerita tentang Katakbo.
“Ah, ia katak yang nakal dan licik. Untung saja Puteri tidak terkecoh oleh dia!” kata Katake.
Keesokan harinya, Puteri Bella ingin bercakap dengan Katake lagi. Namun, Katake tidak muncul juga walau sudah dipanggil berkali-kali.
Esok hari dan hari-hari selanjutnya, Katake tetap tidak ada di kolam istana. Seekor katak penghuni kolam itu lalu memberitahu, kalau Katake sudah pergi dari kolam istana.
Baca Juga: Ular Piton Hijau, Ditemukan di Indonesia Tahun 1872, Pernah Lihat?
Puteri Bella sangat sedih karena Katake pergi tanpa pamit. Akan tetapi, di hari kesepuluh, tiba-tiba Katake muncul lagi dengan wajah riang.
“Puteri Bella aku telah berhasil menemukan katak pangeran! Puteri boleh menciumnya, dengan syarat harus memejamkan mata sampai hitungan ke- 12. Pangeran ini masih berusia 12 tahun dan masih sekolah!” kata Katake.
“Umurku juga 12 dan masih sekolah!” kata Puteri Bella girang. Ia tak sabar ingin bertemu dengan katak pangeran.
Baca Juga: Antara Sabun Batang dan Sabun Cair, Lebih Baik yang Mana, ya?
Katake berseru,
“Temanku, keluarlah!”
Hop, hop, hop, seekor katak melompat keluar dari kolam. Puteri segera mengangkat katak itu dengan tangannya. Kulit katak itu terasa dingin di tangannya.
Putri akhirnya hanya mencium ujung jarinya dan menempelkan ujung jarinya di kulit si katak. Puteri Bella lalu memejamkan mata dan mulai menghitung,
“Satu, dua, tiga, empat… dua belas!”
Puteri Bella membuka mata. Di hadapannya berdiri pangeran tampan berusia 12 tahun. Sambil tersenyum ramah pangeran itu mengulurkan tangannya,
Baca Juga: Intip Kegiatan Seru Para Pemeran Legend Hero saat di Rumah Bobo, yuk!
“Aku Pangeran Hans dari kerajaan Victory!” kata katak pangeran itu dalam bahasa katak.
“Kerajaan ayahku bersebelahan dengan kerajaan ayahmu.”
Mereka lalu bercakap-cakap dalam bahasa katak. Pangeran Hans lalu berkata dalam bahasa manusia,
“Puteri Bella maafkan aku. Aku ingin berterus terang. Jangan marah, ya!”
“Justru aku lebih suka pada orang yang jujur,” kata Puteri Bella.
Baca Juga: Polusi Meningkat, Bagaimana Cara Mengatasinya, ya? #AkuBacaAkuTahu
Pangeran Hans lalu berterus terang kalau dia bukanlah pangera katak. Ia memang bisa berbahasa katak karena takut kena sihir seperti dalam kisah dongeng.
“Saat Katake memberitahu aku bahwa ada Putri yang bisa bahasa katak, aku tertarik untuk mengenalmu! Katak tadi sebetulnya adalah teman Katake. Dia katak sungguhan. Aku, sih, tadi sembunyi di balik pohon besar.”
Baca Juga: Banyak Digemari Anak-Anak, Siapa yang Membuat Kue Choco Chip, ya?
Puteri Bella malah tertawa geli mendengar cerita Hans. Ia gembira bisa berteman dengan Pangeran Hans yang suka membaca dongeng.
Sejak itu mereka berdua berteman akrab. Puteri Bella juga berterima kasih pada Katake yang sudah mencarikannya teman yang baik.
Cerita oleh: Widya Suwarna. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo
Baca Juga: Dongeng Anak: Pando Mencari Teman Berpetualang
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR