Amanda mengangkat alisnya. “Kenapa beli lagi? Katamu sudah punya.”
“Hilang,” jelas Mita. “Mm, maksudku hilang setengah. Padahal, Tante Tania memberiku panjang banget. Katanya, di kota ini belum ada yang jual.”
“Tapi, Alia dapat, tuh Beli!” sahut Amanda. Mita terdiam. Amanda menoleh. Alisnya terangkat curiga, lalu berkata, “Kamu mengira aku atau Aulia mengambil pitamu?”
“Aku engga bilang begitu! Makanya, tadi kuselidiki dulu ke toko-toko…” “sekarang kamu menyelidiki aku? Pikirmu, kami mencuri, ya?” potong Amanda gusar. Ia menarik boneka dari pelukan Mita.
Baca Juga: Punya Bentuk yang Mirip, Ini Dia Perbedaan Kue Cupcake dan Muffin
“Kamu, kok, jadi marah gitu?” Mita bangkit dari lantai.
“Siapa yang engga marah? Kalau Cuma pita, aku mampu beli!”
Kedua anak itu bertatapan sengit. Mita mulai marah juga. “Orang mencuri bukan karena tak mampu saja. Bisa juga karena sesuatu yang ia mau, tak ada di mana-mana!”
Mata Amanda terbelalak mendengar ucapan itu. Mita terdiam, lalu bergegas pergi sebelum Amanda semakin marah.
Baca Juga: Sudah Dimanfaatkan Sejak Ribuan Tahun Lalu, Cari Tahu Manfaat Lidah Buaya Bagi Tubuh, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR