"Ibu Peri Penjaga Hutan, kami tunduk kepada kehendak Sang Pencipta. Namun sekarang kami belum bisa mencari bahasa baru untuk kami pakai. Berilah kami waktu," ujar Singa mewakili teman-temannya.
"Aku mengerti. Kalian diberi waktu satu minggu. Kalian akan berkumpul lagi di sini dan memberitahu padaku bahasa apa yang kalian pilih. Setelah itu, pakailah bahasa serta suara itu, dan lupakan bahasa manusia."
Maka pulanglah penduduk hutan ke tempat masing-masing. Mereka mulai berpikir keras untuk mencari suara yang gagah dan cocok untuk mereka masing-masing.
Baca Juga: Ikan Discus, Si Cantik dari Sungai Lembah Amazon yang Sensitif
Begitulah, hari demi hari penduduk hutan sibuk bersuara. Mencari-cari suara yang akan mereka pakai selanjutnya. Singa yang telah dinobatkan sebagai raja hutan karena keberaniannya, lebih dahulu memilih suara mengaum.
"Aouuuuum," katanya dengan gagah memamerkan suaranya. Penduduk hutan yang lain senang mendengarnya. Mereka merasa suara itu pas benar dengan bentuk tubuh singa yang gagah.
Akan tapi tidak semua hewan senang mendengarnya. Burung Beo yang usil malah menertawakan suara itu.
Baca Juga: Tidak Hanya Kendaraan, Ternyata Penyu Juga Dilengkapi GPS
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR