Bobo.id - Indonesia terkenal memiliki beragam jenis sambal dengan tingkat kepedasan yang berbeda-beda.
Berbagai jenis sambal di Indonesia tercipta dari kesukaan masyarakat Indonesia pada makanan pedas, terutama di beberapa daerah tertentu.
Selain Indonesia, ada penduduk di beberapa negara lain yang juga terkenal suka mengonsumsi makanan pedas, seperti Bhutan, Tiongkok, India, hingga Korea.
Namun tidak semua orang bisa mengonsumsi makanan pedas, nih, teman-teman. Ada juga beberapa orang yang dengan mudah merasa kepedasan meskipun hanya memakan sedikit cabai.
Baca Juga: Ada Anak Kembar yang Sangat Mirip dan Ada yang Tidak Mirip, Kok Bisa?
Kenapa ada orang yang tahan mengonsumsi makanan pedas, tapi ada juga orang yang tidak kuat makan makanan pedas meski hanya sedikit, ya?
Beberapa orang menyatakan kalau hal ini berhubungan dengan gen yang ada dalam tubuh seseorang.
Ternyata ketahanan seseorang terhadap makanan pedas bukan ditentukan dari gen, lo.
Zat Capsaicin Mengenai Reseptor Pedas pada Lidah
Meskipun makanan pedas bisa membuat lidah kita seperti terbakar, namun pedas bukan merupakan salah satu rasa, melainkan hanya sebuah sensasi.
Sensasi pedas yang kita rasakan dari makanan pedas akan dideteksi oleh sebuah saraf reseptor atau penerima yang bernama TRPV1.
TRPV1 adalah protein berukuran kecil yang akan terbuka sebagai respons dari peningkatan suhu, seperti yang dilakukan oleh zat capsaicin dalam cabai.
Ketika kita mengonsumsi cabai yang memiliki zat capsaicin yang panas, maka reseptor TRPV1 akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa ada sesuatu yang panas dan pedas sedang mengenai reseptor tadi.
Baca Juga: Tak Boleh Mandi saat Masih Berkeringat, Ini Tips yang Bisa Dilakukan
Ini artinya, sensasi pedas yang kita rasakan sebenarnya berasal dari sinyal yang menuju ke otak.
Nah, setiap orang ternyata memiliki jumlah protein TRPV1 yang berbeda-beda, teman-teman.
Jumlah TRPV1 yang berbeda-beda inilah yang menyebabkan seseorang lebih tahan atau justru tidak bisa makan makanan pedas sama sekali.
Baca Juga: Mendengarkan Musik Kencang Membuat Makan Lebih Banyak, Benarkah Begitu? #AkuBacaAkuTahu
Toleransi akan Makanan Pedas Juga Bisa Dilatih
Meskipun seseorang memiliki reseptor TRPV1 yang lebih sedikit, hal ini bukan berarti mereka tidak bisa mengonsumsi makanan pedas, teman-teman.
Toleransi atau ketahanan seseorang terhadap makanan pedas ternyata bisa dilatih sejak kecil, lo.
Kalau seseorang sudah terbiasa mengonsumsi makanan pedas, maka saat dewasa mereka akan lebih tahan akan sensasi pedas dari makanan yang dikonsumsi.
Ternyata, reseptor TRPV1 yang ada dalam tubuh kita bisa dilatih untuk menerima rasa pedas.
Hal ini membuat kita merasakan sensasi pedas dan panas yang lebih sedikit karena sudah terbiasa mengonsumsi makanan pedas.
Rasa Pedas Merupakan Bagian dari Kepribadian Seseorang
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 2012 lalu, menemukan bahwa orang-orang pencari sensasi cenderung ebih menyukai makanan pedas, lo.
Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Lemak Setelah Berolahraga? #AkuBacaAkuTahu
Pencari sensasi maksudnya adalah orang-orang yang lebih terbuka pada pengalaman baru dan menikmati kegiatan yang menantang, seperti naik mobil berkecepatan tinggi atau naik roller coaster.
Nah, mereka yang menyukai kegiatan-kegiatan tadi biasanya akan lebih menyukai makanan pedas, meskipun sensasi yang ditimbulkan awalnya tidak menyenangkan.
Membaca dapat menambah pengetahuan yang kita miliki, yuk, semakin banyak membaca!
#AkuBacaAkuTahu
Lihat video ini, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | says.com,popsci.com,thriilist,Scishow |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR