Bobo.id - Untuk pertama kalinya, para ilmuwan melakukan penelitian terhadap detak jantung hewan terbesar di dunia, yaitu paus biru.
Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa paus biru memiliki detak jantung yang cukup unik, nih.
Ternyata jantung paus biru berdetak dengan frekuensi yang berbeda ketika ia berada di permukaan laut dengan saat menyelam ke dasar laut.
Hasil penelitian ini dianggap menarik karena memberikan informasi baru kepada peneliti tentang bagaimana mekanisme jantung terbesar di Bumi bisa bekerja.
Baca Juga: Apakah Ikan Bisa Hidup dalam Cairan Selain Air? #AkuBacaAkuTahu
Paus Biru Memiliki Jantung Terbesar di Bumi
Paus biru adalah hewan sekaligus mamalia terbesar yang ada di Bumi, teman-teman.
Bahkan panjang tubuh seekor paus biru dewasa dapat mencapai sekitar 30 meter.
Karena ukurannya yang besar, membuat paus biru memiliki jantung terbesar untuk memberikan kekuatan yang juga besar pada paus biru.
Seekor paus biru dapat memiliki jantung yang beratnya mencapai 180 kilogram atau sebesar ukuran mobil golf.
Detak Jantung Paus Biru Mengalami Penurunan saat Menyelam ke Dasar Laut
Sebagai mamalia laut, paus biru lebih banyak berada di permukaan laut untuk menghirup oksigen.
Paus biru hanya menghabiskan waktu selama beberapa menit setiap harinya di dasar laut.
Biasanya, paus biru akan menyelam ke dasar laut untuk mencari makanan.
Sebenarnya, para peneliti sudah mengetahui bahwa saat paus biru menyelam ke dasar laut, mereka akan mengalami penurunan detak jantung.
Penurunan detak jantung ini merupakan hal yang wajar terjadi saat mamalia menyelam ke dasar laut.
Baca Juga: Fakta Unik Singa, Ternyata yang Gemar Berburu adalah Singa Betina!
Saat menyelam ke bawah air, tubuh otomatis akan mulait menyalurkan lebih banyak oksigen ke jantung dan otak.
Sementara bagian tubuh lainnya, seperti otot, kulit, dan organ lainnya mendapatkan lebih sedikit oksigen.
Hal ini sebenarnya juga terjadi pada manusia, namun karena paus memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih besar, maka kemampuan jantung mereka tentu melebihi kemampuan jantung manusia.
Baca Juga: Dikira Anjing Biasa, Ternyata Hewan Ini Adalah Spesies yang Langka!
Ketika Menyelam, Detak Jantung Paus Menurun Secara Drastis
Meskipun mengetahui bahwa detak jantung paus biru berkurang saat menyelam ke dasar laut, peneliti belum mengetahui dengan pasti mengenai jumlah atau frekuensi detak jantung paus biru.
Untuk bisa mengetahui dengan pasti mengenai frekuensi detak jantung paus biru saat menyelam, maka peneliti melakukan sebuah penelitian pada paus biru yang ada di California.
Peneliti memasang sensor untuk menandai dan melacak detak jantung paus biru.
Selama penelitian yang berlangsung selama 8,5 jam, paus biru terlihat melakukan penyelaman terpanjangnya selama 16,5 menit.
Sedangkan saat berada di permukaan laut untuk mengambil oksigen, paus biru tidak pernah melakukannya lebih dari empat menit.
Ketika melakukan penyelaman, paus biru tercatat dapat menyelam hingga sedalam 184 meter.
Baca Juga: Benarkah Ular Kobra Bisa Dihipnotis dengan Memainkan Musik? #AkuBacaAkuTahu
Nah, dari sensor yang dipasang, menunjukkan kalau jantung paus biru rata-rata berdetak empat sampai delapan kali per menit.
Detak jantung terendah pada paus biru saat menyelam tercatat dua kali per menit.
Wah, jumlah ini ternyata jauh di bawah jumlah rata-rata detak jantung paus biru yang biasanya mencapai sekitar 30 detak per menit.
Saat paus biru kembali ke permukaan laut, detak jantungnya meningkat dengan cepat menjadi 25 sampai 37 detak per menit.
Akibatnya, oksigen dengan cepat juga kembali mengisi aliran darah paus biru untuk membantu penyelaman berikutnya.
Selama pengisian oksigen ini, ternyata jantung paus mendekati batas fisiknya, lo, yang disebabkan karena peningkatan detak jantung secara drastis.
Peneliti juga menuliskan, sangat kecil kemungkinannya jantung paus bisa berdetak lebih cepat dari itu.
Batasan alami jantung paus biru dalam berdetak ini menjelaskan kenapa paus biru bisa mencapai ukuran tubuh tertentu dan kenapa tidak ada hewan laut lain yang berukuran lebih besar.
Baca Juga: Kemampuan Melihat Sinar Ultraviolet Membantu Ikan Badut Menemukan Temannya
Semakin besar hewan laut, maka akan membutuhkan lebih banyak oksigen untuk membantunya menyelam lebih dalam dan lebih panjang.
Hal ini akan membuat mereka membutuhkan jantung yang bisa berdetak dengan lebih cepat dari paus biru untuk mengisi oksigen di tubuhnya.
Yuk, lihat video ini juga!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR