"Huh, harus diperiksa tuh apa Roni bisa mandi dengan air sedikit. Jangan-jangan punggung dan telinganya masih bersabun!" seru "Nenek Lampir" lagi.
"Tak usah kasih kuliah. Ibu juga pasti periksa!" sambar Iwan yang duduk di kelas 1 SMP.
"Bu, aku mandi di rumah Neti, ya?" pinta Lili yang baru duduk di kelas 2.
"Baiklah, kali ini saja. Jangan lupa bilang terima kasih!" kata Ibu. Dengan gembira Lili bersiap-siap. Sambil masuk ke kamar ia sempat berucap, "Cihuii, asyiknya mandi pakai shower di rumah Neti!"
"lih, orang kesal tak ada air, dia malah senang numpang mandi di rumah tetangga!" cela Rosa.
Baca Juga: Pakaian Jadi Menyusut Setelah Dicuci? Ketahui Penyebabnya, yuk!
"Sudah, jangan ribut saja. Kalau tak mau mandi pakai air seember, kamu mandi saja di rumah Neti!" kata Ibu pada Rosa agak jengkel.
"Amit-amit!" kata anak kelas empat itu sambil tetap memasang wajah kecut.
"Aku dan Mas Edi akan meminta air pada Pak Dudi di sebelah rumah kita. Kami berdua akan menggotong dan mengisi bak mandi sampai penuh lagi setelah kami mandi sepuasnya!" Iwan memberi pengumuman.
"Nah, persoalan mandi pagi hampir selesai!" kata Ibu, sambil terus sibuk memanggang roti. Mengurus sarapan pagi enam orang anak memang cukup merepotkan. Sementara itu Ayah sibuk memeriksa mobil di garasi.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR