"Kalau mau mandi dengan air yang banyak, kamu ikut saja menggotong air bersama Mas Edi dan Mas Iwan!" saran Lisa.
"Tak usah ikut campur. Urus saja gambarmu. Memangnya aku ini pembantu, harus angkut-angkut air. Tidak! Sekarang aku mau mandi sepuasku, lalu aku akan memanggil tukang air untuk menggantikan air yang kupakai!" Rosa memutuskan.
"Satu pikul Rp 250,-!" kata Iwan.
"Biar, empat pikul pun tak apa-apa. Aku akan membayarnya!" seru Rosa, lalu keluar untuk memesan air tak jauh dari rumah.
Mas Edi, Mas Iwan, dan Lisa tertawa.
"Aku mau mandi, ah. Sebelum si nenek kaya mandi, lebih baik kita dulu yang mandi!" kata Iwan, lalu bergegas masuk ke kamar mandi.
Akhirnya keenam anak itu selesai mandi dan semua duduk di muka meja makan untuk sarapan.
"Kalau pompa air sudah betul, pulang sekolah aku mau mandi lagi ah!" kata Lisa.
"Tuh kan, tidak enak mandi dengan air sedikit. Lebih baik seperti aku, buang uang Rp 500,- bisa mandi dengan senang!" kata Rosa.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR