Bobo.id - Minuman dapat dikemas dalam berbagai kemasan, seperti botol kaca, botol plastik, karton, maupun dalam kaleng.
Nah, biasanya apa yang teman-teman lakukan pada berbagai botol kemasan tadi saat akan dibuang?
Mungkin ada sebagian orang yang meremukkan atau menggepengkan botol plastik, kemasan karton, maupun kemasan kaleng.
Alasannya, agar wadah bekas tadi tidak diambil dan digunakan kembali oleh pihak lain.
Kalau teman-teman juga melakukan hal itu, sebaiknya mulai sekarang meremukkan kaleng menjadi datar dan berbentuk lempengan tidak perlu dilakukan lagi, nih.
Ternyata ada alasan mengapa kaleng yang dibuang sebaiknya tidak diremukkan, teman-teman.
Baca Juga: Alasan Pintu Penumpang Pesawat Selalu Ada di Sisi Kiri, Pernah Sadar Alasannya?
Kaleng Menjadi Sulit Dipisahkan
Meremukkan kaleng minuman menjadi berbentuk lempengan membuat kaleng sulit dipisahkan saat proses daur ulang.
Yap, sampah berbagai barang yang teman-teman buang ke tempat sampah akan dipilah-pilah sesuai kategorinya untuk didaur ulang.
Benda-benda di tempat pembuangan akan menjadi lebih mudah untuk dikategorikan kalau mempunyai bentuk aslinya.
Sebabnya adalah karena mesin pendaur ulang akan mudah menentukan benda atau sampah tersebut untuk masuk dalam kategori tertentu.
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, 4 Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Bikin Ponsel Cepat Rusak!
Sedangkan kalau kita menghancurkan kaleng menjadi berbentuk lempengan, maka mesin pendaur ulang bisa saja mendeteksi kaleng yang sudah pipih tadi sebagai benda lain, lo.
Misalnya, mesin pendaur ulang sampah bisa saja salah mendeteksi sampah kaleng sebagai kertas karena memiliki bentuk yang sama seperti kertas.
Selain bisa salah bergabung dengan sampah kategori atau jenis lain, sampah kaleng yang sudah diremukkan menjadi bentuk lempengan juga rentan terjatuh di sela-sela mesin pendaur ulang dan "tersesat" ke tempat lain.
Ekosistem Lain akan Tercemar oleh Sampah Kaleng yang Diremukkan
Tujuan dari adanya pemisahan sampah berdasarkan kategori adalah agar sampah-sampah dalam kategori tadi didaur ulang dengan cara yang berbeda-beda juga.
Plastik tentu mempunyai cara daur ulang yang berbeda dengan kertas, teman-teman, begitu juga dengan kaleng.
Sedangkan kalau kaleng sudah diremukkan menjadi memiliki bentuk lempengan atau datar seperti kertas, kaleng akan bercampur dengan kertas karena memiliki bentuk yang sama.
Nah, ketika sampah kertas yang bercampur dengan lempengan kaleng bercampur, maka akan terjadi masalah, teman-teman.
Partikel kaleng yang berbeda dengan partikel kertas bisa menyebabkan pencemaran pada kertas yang didaur ulang.
Padahal biasanya kertas akan didaur ulang kembali menjadi kertas, teman-teman. Proses daur ulang yang tercampur dengan partikel kaleng bisa menyebabkan kertas daur ulang mengandung aluminium dari kaleng.
Baca Juga: Menyehatkan Mata Hingga Turunkan Risiko Kanker, Inilah 5 Manfaat Mengonsumsi Wortel!
Saat Membuang Botol, Jangan Pisahkan Tutup Botol dari Botolnya
Selain tidak meremukkan kaleng menjadi bentuk lempengan, ada hal lain yang harus teman-teman perhatikan ketika membuang sampah, lo.
Hal tersebut adalah agar jangan memisahkan atau melepaskan tutup botol plastik dari plastiknya, nih, teman-teman.
Tutup botol plastik memiliki ukuran yang kecil sehingga mudah terselip atau tercampur dengan sampah lainnya.
Baca Juga: Buah-buahan yang Paling Banyak Dicari saat Bulan Puasa, Ada Buah Favoritmu?
Tutup botol yang berukuran kecil nantinya bisa saja tertinggal dari proses daur ulang dan bisa terbawa ke tempat lain, seperti ke lautan.
Nah, mulai sekarang kita daur ulang sampah dengan lebih teliti, yuk, agar tidak mencemari lingkungan!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Yuk, tonton video ini juga!
Source | : | Business Insider,theweathernetwork.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR