Bobo.id - Setelah puasa hampir satu bulan penuh, pastinya banyak dari kita yang sudah mulai menanti datangnya lebaran. Apakah kamu salah satunya?
Lebaran atau Idulfitri merupakan hari raya yang dinanti oleh seluruh teman-teman muslim.
Biasanya kita akan menyantap berbagai hidangan khas lebaran, seperti sayur ketupat, opor ayam, semur, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Mudik di Indonesia Banyak Dilakukan saat Lebaran, Bagaimana Tradisi Mudik di Negara Lain, ya?
Selain itu, ada juga tradisi halal bihalal. Tradisi ini adalah momen saat semua orang saling meminta maaf dan memaafkan satu sama lain.
Tak lupa juga untuk anak-anak seperti kita biasanya diberikan THR oleh orang tua dan juga kerabat lainnya.
Ada satu tradisi unik lebaran di Indonesia, yaitu mudik. Mudik sering diartikan sebagai pulang kampung untuk berkumpul bersama sanak saudara untuk melepas rindu.
Kira-kira sejak kapan tradisi mudik lebaran ada di Indonesia, ya? Kita cari tahu asal-usulnya, yuk!
Tradisi Sejak Zaman Majapahit dan Mataram Islam
Menurut seorang Dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Pak Silverio Raden Lilik Aji Sampurno tradisi mudik ini sudah ada sejak zaman Majapahit dan Mataram Islam.
Sejarah mudik bermula dari kekuasaan Majapahit yang luas hingga Sri Lanka dan Semenanjung Malaya.
Luasnya kekuasaan inilah yang menyebabkan sang Raja menempatkan pejabat di berbagai daerah untuk menjaga wilayah kekuasaan.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Mataram Islam untuk menjaga wilayah kekuasaan.
Suatu waktu, pejabat-pejabat itu pulang untuk menghadap Raja dan mengunjungi kampung halaman.
Sedangkan di Mataram Islam, pejabatnya pulang secara khusus ketika Idulfitri datang.
Kedua hal itulah yang menjadi asal mula tradisi mudik di Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Tayangan Belajar dari Rumah di TVRI, Kamis 21 Mei 2020 Beserta Link Live Streaming
Mulai Terkenal di Tahun 1970
Sekitar tahun 1970, istilah mudik makin terkenal di Indonesia. Mudik dijadikan sebuah tradisi yang dilakukan oleh perantau di berbagai daerah untuk kembali ke kampung halamannya.
Hal ini karena pada saat itu kota-kota besar seperti Jakarta berkembang pesat dan memiliki lapangan pekerjaan yang banyak.
Karena itulah banyak orang pergi ke kota untuk bekerja dan meninggalkan daerah asal dan kampung halamannya.
Sebab terikat dengan pekerjaan, para perantau tidak bisa pulang ke kampung halaman.
Para perantau baru bisa pulang kampung jika ada libur panjang seperti saat libur lebaran. Sejak itulah tradisi mudik muncul di Indonesia.
Para perantau kembali ke kampung halamannya untuk berkumpul bersama dengan keluarga saat hari lebaran.
Arti Kata "Mudik"
Orang Jawa Ngako mengartikan mudik sebagai mulih dilik yang artinya "pulang dulu".
Ini diartikan juga dengan pulang yang hanya sebentar untuk melihat keluarga setelah lama tinggal di tanah rantau.
Sedangkan, orang Betawi mengartikan mudik sebagai "kembali udik". Udik sendiri memiliki arti kampung, dusun, atau apapun yang berlawanan dengan kota.
Baca Juga: Ingin Membuat Kue Kering untuk Sajian Lebaran? Ketahui Berbagai Tips Ini Agar Kue Kering Renyah!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR