Bobo.id - Di Indonesia, pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah untuk mencegah penyebaan penyakit Covid-19.
Dengan adanya PSBB, masyarakat diharapkan tidak bepergian jika tidak mendesak sampai pandemi Covid-19 mereda.
Ternyata, terlalu lama tinggal di rumah dapat mempengaruhi emosi seseorang, lo.
Apa Itu Cabin Fever?
Cabin fever adalah rasa sedih yang dirasakan oleh orang-orang yang sedang terisolasi atau terpisah dari dunia luar.
Sebenarnya, istilah ini sudah digunakan sejak lebih dari 100 tahun yang lalu.
Awalnya, cabin fever adalah istilah untuk perasaan kesal dan gelisah dari orang-orang yang tinggal jauh dari keramaian.
Orang-orang ini terjebak di dalam rumah karena musim dingin dan salju yang menumpuk.
Belakangan ini, cabin fever ramai disebut lagi di tengah adanya pandemi Covid-19, termasuk di Indonesia.
Banyak orang yang sudah mulai mengeluh jenuh atau merasa stres karena sudah terlalu lama tinggal di rumah.
Meskipun bukan termasuk penyakit mental, kita tidak bisa mengabaikannya.
Rasa sedih dan kesepian yang dialami selama berhari-hari ini dapat memengaruhi kehidupan kita.
Baca Juga: Mulai Bosan di Rumah? Cobalah Lakukan Cara Ini Agar Kamu Tidak Bosan Saat di Rumah
Gejala yang Dirasakan Saat Cabin Fever
Gejala yang dirasakan bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Yang jelas, keadaan ini bukan sekadar perasaan bosan di rumah saja.
Nah, berikut ini adalah beberapa tanda yang biasanya dirasakan oleh orang-orang yang mengalaminya.
Munculnya cabin fever juga tergantung pada kepribadian seseorang.
Ada sebagian orang yang bisa mengatasi perasaan jenuh dengan lebih mudah.
Namun, ada juga orang yang merasa bahwa di rumah saja membuatnya tersiksa.
Cara Mengatasi Cabin Fever
Jalan-jalan di Rumah
Menghirup udara segar pada pagi hari bisa menjadi solusinya. Bukalah jendela setiap pagi agar sirkulasi udara berjalan dengan baik.
Jalan-jalan di sekitar rumah atau melakukan aktivitas fisik ringan, juga bisa mengusir rasa bosan.
Melakukan hobi atau kegiatan yang disukai.
Kalau tidak melakukan apa-apa di rumah, kita bisa semakin bosan dan jenuh.
Meskipun di rumah, kita harus terus melakukan pengembangan diri, salah satunya melakukan hobi kita. Seperti, memasak, melukis, menulis, atau membuat prakarya.
Makan Makanan Bergizi
Terkadang, stres yang dirasakan saat harus tinggal di rumah dalam waktu lama, dapat menyebabkan kita memakan makanan instan, seperti junk food.
Baca Juga: Semut Juga Melakukan Physical Distancing Saat Ada yang Terinfeksi
Meskipun enak, mengonsumsi makanan kurang sehat akan berakibat buruk pada kesehatan.
Oleh karena itu, kita tetap harus menjaga pola makan dengan makanan yang bergizi seimbang untuk menjaga nutrisi.
Batasi camilan yang mengandung gula dan lemak yang tinggi. Jangan lupa, minum air putih yang banyak.
Menjaga Silaturahmi
Meskipun tidak bisa bertemu langsung dengan saudara dan teman-teman, kita tetap bisa menjaga komunikasi dengan mereka.
Kita bisa bersilaturahmi dengan mereka secara virtual. Baik lewat media sosial, sambungan telepon, video call, maupun zoom.
Sesekali, aturlah jadwal untuk melakukan kegiatan bersama secara virtual.
---
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR