Hakim itu tidak mengatakan apa-apa, tetapi pulang ke rumahnya. Pada malam yang sama ia membantai sepuluh ekor sapi, mengulitinya dan bergegas pergi ke rumah petani kaya. Esoknya ia kembali ke si miskin Foma.
“Kemarin aku datang kepadanya dan menjual kulit-kulit sapiku dan tidak mendapatkan uang sebanyak dirimu?” tanya hakim itu
“Ya itu urusanmu dan urusannya. Kalau dia mau membeli kulit sapiku dengan harga 300 rubel sedangkan ke Anda tidak, itu sama sekali bukan urusanku.” Sekarang saya harus pergi dan memerah kambing saya. "
"Memerah kambingmu?" Tanya sang hakim dan mengikuti Foma dengan rasa ingin tahu.
Foma masuk ke kandang, dan menarik kambing itu ke luar. Diam-diam ia meletakkan rubel emas ke dalam mulut kambing. Lalu dia menarik tali kambing itu.
Kambing itu melawan, mengembik dan meludahkan koin emas itu. Orang miskin itu mengambilnya, memasukkannya ke sakunya dan membawa kambing itu kembali ke dalam kandang.
"Ini kejadian aneh," gumam sang hakim, "Apakah kambing ini mengeluarkan emas rubel setiap hari?"
"Ya setiap hari. Tetapi saya tidak tahu, sampai kapan kambing ini akan memuntahkan emas dari mulutnya"
"Jual kambingmu itu kepadaku," kata sang hakim. "Ini dapat mengembalikan rugiku setelah aku memotong sapi-sapiku."
Baca Juga: Rangkuman dan Soal Persamaan Garis Lurus, Belajar dari Rumah TVRI 10 September 2020
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR