Foma awalnya tidak mau menjual, tapi akhirnya dia menyetujuinya. Dia menjual kambing itu dengan harga sangat murah, yaitu sepuluh rubel.
Pada siang hari keesokan harinya, hakim kembali lagi, berteriak dan mengoceh bahwa kambing tersebut telah berhenti menyemburkan koin emas dari mulutnya.
"Saya sudah memberitahu Anda, bahwa saya tidak tahu berapa lama hal itu akan bertahan," kata Foma, menolak untuk mengambil kambing itu.
Foma menyarankan, dia tetap akan melakukan tawar-menawar lain dengan hakim tersebut.
"Saya tidak akan mendengarkan Anda lagi," kata hakim yang marah itu. "Anda telah menipu saya dua kali, tapi itu tidak akan terjadi untuk yang ketiga kalinya!"
Kemudian dia memberi instruksi kepada prajuritnya untuk menangkap Foma, mengikatnya dengan sebuah karung dan menenggelamkannya ke sungai. Ketika mereka menyeret orang miskin itu sampai ke pantai, Foma mulai menangis,
"Tolonglah… sampaikan dulu maafkan pada orang orang desa. Agar aku bisa mati dengan tenang!”
Hakim mengijinkan. Maka para prajurit pergi meninggalkan Foma di karungnya di tepi sungai. Mereka menemui orang-orang desa untuk menyampaikan permohonan maaf Foma. Sementara, Foma tetap menangis sedih di dalam karung.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR