“Perbuatanku ternyata telah menyenangkan Dewa Langit Yang Maha Kuasa. Kini aku telah ditunjuk untuk menjadi dewa pelindung di desa Wu-chên, di distrik Chao-yüan. Pagi besok, aku harus pergi. Semoga kita bisa bertemu lagi, sahabatku. Sesekali, datanglah ke desa Wu Chen!”
Hsü menjadi lega. Ia mengisi cangkir dengan teh panas dan berkata,
“Liu Lang, minumlah ini, dan jalankan tugasmu dengan gembira. Sangat sulit berpisah denganmu. Tapi kau pantas mendapat jabatan itu!” hibur Hsu.
"Sesungguhnya," jawab Hsü, "Kau layak untuk dijadikan dewa. Jadi, bagaimana bisa kita bertemu lagi? Kau ada di dunia yang berbeda,” kata Hsu.
“Jangan takut dengan hal itu,” kata Liu-lang,“Datanglah!”
Saat itu ayam desa mulai berkokok. Dengan meneteskan airmata, kedua sahabat itu berpisah.
Suatu hari, Hsu bertekat pergi ke Wu Chen. Istrinya tertawa dan berkata,
“Andai kau akhirnya tiba di Wu chen yang jauh itu, kau juga tak mungkin bercakap dengannya! Dia dewa pelindung!”
Hsu tidak peduli. Ia tetap melakukan perjalanan panjang ke Chao Yuan. Ia bertanya pada penduduk sektiar, dan ternyata memang ada sebuah desa bernama Wu-chên. Ia segera melanjutkan perjalanan dan menginap di sebuah penginapan. Dia kemudian bertanya kepada pemilik penginapan, apakah ada kuil di desa itu.
Baca Juga: Perut Lapar dan Perut Kenyang Bisa Memengaruhi Barang yang Dibeli saat Belanja, Ini Penjelasannya
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR