Oksidasi terjadi karena oksigen bereaksi dengan sebuah zat kimia polifenol, dibantu enzim polifenol oksidase.
Reaksi ini perlahan-lahan "merusak" daging buah alpukat, sehingga warnanya berubah menjadi kecoklatan.
Warna cokelat yang muncul pada daging buah alpukat itu berasal dari pigmen warna melanin. Melanin adalah zat warna gelap, teman-teman.
Proses perubahan warna menjadi cokelat ini juga tergantung pada lingkungan sekitarnya.
Misalnya suhu ruangan, oksigen di udara, sampai tingkat keasaman. Kalau ruangan semakin hangat, maka oksidasi berlangsung semakin cepat.
Baca Juga: Jangan Keliru, Ini Beda Cara Menyimpan Alpukat Matang dan Alpukat Mentah di Rumah
Jika daging buah alpukat matang dibiarkan di suhu ruang selama beberapa hari maka daging buah yang teroksidasi bisa menjadi busuk.
Tapi kalau daging buah alpukat matang tidak dibiarkan di suhu ruangan selama beberapa hari, maka daging buah alpukat yang berwarna cokelat itu boleh dan aman dimakan, teman-teman.
Namun, semakin cokelat, artinya semakin banyak jaringan pada daging buah alpukat yang rusak.
Sehingga tekstur daging buahnya semakin lembek dan rasanya jadi sedikit pahit.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Science Insider |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR