Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tahu kalau planet di tata surya berotasi dan berevolusi, termasuk di dalamnya adalah Bumi.
Ternyata tak hanya Bumi, tapi satelit alami Bumi, yaitu Bulan juga melakukan rotasi dan revolusi.
Kalau Bumi berotasi pada porosnya dan berevolusi mengelilingi Matahari, berbeda dengan Bulan.
Sebagai satelit iya berotasi pada porosnya dan berevolusi mengelilingi planetnya.
Berikut ini adalah penjelasan dan akibat dari rotasi Bumi, revolusi Bumi, dan revolusi Bulan. Yuk, simak!
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Lapisan Inti Bumi Beserta Fungsinya untuk Kehidupan
1. Rotasi Bumi
Bumi berotasi pada porosnya. Rotasi adalah berputar pada sumbunya. Bumi berotasi dari arah Barat ke Timur.
Akibat rotasi bumi adalah sebagai berikut:
a) Terjadinya pergantian siang dan malam, bagian bumi yang menghadap ke matahari akan mengalami siang hari dan baian yang membelakangi matahari mengalami malam hari.
Selama 12 jam akan bergantian yang tadinya malam berganti menjadi siang begitu juga yang tadinya siang berganti malam.
b) Terjadinya gerakan semu matahari, matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat mengitari bumi, seolah-olah matahari terbit dari sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.
c) Terjadinya perbedaan waktu. Terdapat perbedaan waktu di tempat-tempat yang berbeda letak meridiannya. Setiap 1° berbeda 4 menit atau setiap 15° berbeda 1 jam. Atas dasar inilah diadakan pembagian wilayah waktu.
Seperti di Indonesia daerah yang terletak antara 95° BT sampai 141° BT dibagi menjadi 3 wilayah waktu, yaitu:
- Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) berada di antara garis bujur 95°BT dan 105°BT
- Waktu Indonesia Bagian Tengan (WITA) berada antara garis bujur 105°BT dan 120°BT
- Waktu Indonesia Timur (WIT) berada di antar garis bujur 120°BT dan 135°BT Kota Greenwich dekat London Inggris ditetapkan sebagai garis bujur 0°.
d. Terjadi penggembungan di bagian tengah dan terjadi pemampatan di daerah kutub.
2. Revolusi Bumi
Selain berotasi pada porosnya, bumi pun beredar mengitari matahari atau berevolusi mengitari matahari.
Bila kamu perhatikan matahari terbit sebelah timur tidak selalu pada tempat yang tetap, kadang-kadang agak sebelah utara atau sebelah selatan.
Ini disebabkan karena lintasan peredaran bumi berbentuk elips dan poros bumi tidak tegak lurus melainkan miring sekitar 23,5°.
Akibat revolusi bumi terjadi peredaran semu matahari yaitu matahari seolah-olah melakukan pergeseran dari utara ke selatan khatulistiwa.
Akibat lain, Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
3. Revolusi dan Rotasi Bulan
Bulan adalah satelit alami bumi. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu berotasi pada porosnya, beredar mengelilingi bumi, dan bersama bumi beredar mengelilingi matahari.
Periode revolusi Bulan mengelilingi Bumi ternyata sama dengan periode rotasinya. Artinya, kecepatan Bulan mengitari bumi sama dengan rotasi pada porosnya.
Baca Juga: Cari Jawab Soal Kelas 6 Tema 9 Subtema 3: Bagaimana Cara Astronaut Menuju Bulan dari Bumi?
Akibatnya, permukaan Bulan terlihat dari bumi selalu sama. Sama halnya dengan planet, Bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi Bulan tampak terang pada malam hari.
Ini dikarenakan Bulan memantulkan cahaya dari matahari.
Penampakan bulan dari bumi tidak sama. Perubahan penampakan bulan tersebut dinamakan fase-fase bulan, di antaranya bulan sabit, bulan purnama, bulan separuh, dan bulan penuh.
Selain itu revolusi Bulan juga membuat adanya pasang dan surut air laut, terjadinya gerhana Bulan, dan gerhana Matahari.
Sumber: Buku Mengenal Alam IPA VI : untuk SD/ MI Kelas VI, Ahmad Zulfikar Zein, Asep Rahman, tahun 2009.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR