Bobo.id - Sahur merupakan waktu makan yang menjadi bekal kita untuk berpuasa seharian.
Karena itu kita harus mengetahui tata cara sahur yang benar agar gizi terpenuhi dan kita tetap sehat selama puasa.
Berikut ini adalah tata cara sahur yang benar. Yuk, simak!
Baca Juga: Sering Langsung Tidur Setelah Sahur? Hati-Hati, 6 Risiko Ini Bisa Ancam Kesehatanmu
Sahur Sehat dan Bergizi
1. Bergizi Lengkap
Makan sahur dibatasi oleh waktu, di mana saat waktu Imsak, kita sudah tidak bisa lagi makan atau minum, karena waktu puasa sudah dimulai.
Namun waktu sahur yang terbatas membuat menu sahur kadang jadi terbatas, terlebih kalau kita bangun kesiangan, nih.
Siapa yang pernah terlambat bangun saat waktunya sahur? Wah, akibatnya kita hanya makan makanan yang cepat dan praktis untuk dimakan.
Pada akhirnya, makanan yang dikonsumsi jadi minim nutrisi, misalnya hanya mengonsumsi mi instan.
Nah, sebaiknya usahakan menu makan sahurmu mengandung gizi yang lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan lemak sehat.
Misalnya, teman-teman bisa mengisi sepertiga piring dengan karbohidrat seperti nasi atau kentang, seperenam piring dengan lauk pauk seperti ikan, ayam, tahu atau tempe, serta setengah piring sisanya diisi dengan sayur-sayuran, atau buah-buahan.
Baca Juga: Coba Pikirkan Lagi Jika Ingin Sahur dengan Mi Instan, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh
2. Pilih Karbohidrat Kompleks
Agar tidak cepat lapar dan kuat saat berpuasa, mungkin ada yang beranggapan untuk mengonsumsi nasi dalam jumlah banyak saat sahur.
Padahal, nasi putih termasuk kelompok karbohidrat sederhana, yang artinya akan dengan cepat dicerna oleh tubuh.
Agar tidak cepat lapar, usahakan memilih karbohidrat kompleks yang mengandung serat tinggi, sehingga kita bisa kenyang lebih lama.
Selain itu, konsumsi karbohidrat kompleks juga memiliki banyak manfaat lainnya, termasuk salah satunya memperlancar pencernaan.
Dibanding nasi putih, kita bisa memilih nasi merah, kentang atau kalau karbohidrat dalam bentuk roti, seperti roti gandum.
Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur
1. Makanan Asin
Tahukah teman-teman? Ternyata makanan asin dapat menstimulasi rasa haus, lo.
Teman-teman pasti tidak ingin merasa haus sepanjang hari karena makanan asin yang kita konsumsi saat makan sahur, kan?
Makanan yang sebaiknya teman-teman hindari saat sahur untuk menghindari haus adalah telur asin, ikan asin, mi instan, dan lain-lain.
Makanan tersebut memiliki kadar garam tinggi sehingga dapat menyebabkan kita merasa haus.
Baca Juga: Ini 5 Tips Puasa untuk Pasien Diebetes, Mulai dari Kebiasaan Penting Hingga Menu Makanan
2. Karbohidrat Sederhana
Tubuh kita membutuhkan bahan bakar yang cukup saat sahur untuk berpuasa. Maka itu, kita disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks.
Jika kita mengonsumsi karbohidrat sederhana, kita akan merasa lebih cepat kenyang tetapi setelah itu kita akan cepat merasa lapar lagi.
Hal ini dikarenakan kerja dari karbohidrat sederhana merupakan kebalikan dari karbohidrat kompleks.
Energi yang dihasilkan dari karbohidrat kompleks langsung dilepaskan ke tubuh sehingga tidak akan bertahan lama untuk membantu kita tetap merasa kenyang selama berpuasa.
Contoh karbohidrat sederhana adalah gula pasir, produk susu dan olahannya, minuman bersoda, permen, kue, dan sejenisnya.
Eits, bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsi karbohidrat sederhana, lo. Kita bisa mengimbanginya dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks untuk menambah energi kita selama puasa.
3. Makanan Pedas
Sama seperti makanan asin, makanan pedas dapat memicu rasa haus terus menerus.
Selain itu, bagi teman-teman yang menderita maag disarankan untuk menghindari makanan pedas karena dapat memicu meningkatnya asam lambung.
Meningkatnya asam lambung berpotensi menyebabkan nyeri di perut bagian atas. Bagi sebagian orang, makanan pedas bisa memicu sakit perut juga, lo.
4. Makanan yang Tinggi Lemak
Makanan yang tinggi kandungan lemaknya bekerja dengan dua cara.
Cara pertama, makanan tinggi lemak dapat menghambat dan memperlambat proses pengosongan perut sehingga menimbullkan gejala sembelit.
Cara kedua, makanan tinggi lemak dapat mempercepat kerja sistem pencernaan sehingga menimbulkan diare.
Efek dari makanan tinggi lemak ini bergantung pada tipe lemak apa yang kita konsumsi dan kecenderungan tubuh kita bereaksi terhadap makanan berlemak tinggi.
Pada saat sahur sebaiknya kita mengurangi jenis makanan tinggi lemak agar terhindar dari konstipasi ataupun diare selama berpuasa.
Sebagai gantinya, kita bisa mengonsumsi jenis makanan yang sama tetapi dengan cara pengolahan yang berbeda. Misalnya mengganti menu ayam goreng menjadi ayam panggang.
(Penulis: Sarah Nafisah/Nabilla Tashandra)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR