Bobo.id- Teman-teman pasti sudah tidak asing lagi dengan tempe. Tempe adalah salah satu makanan khas Indonesia. Selain enak, tempe juga dijual dengan harga murah.
Sejarah penamaan tempe berasal dari bahasa Jawa kuno, yakni tumpi.
Pada masa Kerajaan Mataram, sekitar abad ke-16, masyarakat Jawa Kuno memiliki sejenis makanan yang dikenal dengan sebutan tumpi.
Makanan ini berwarna putih dan terbuat dari sagu, penampakannya mirip tempe yang kita kenal di masa sekarang.
Fermentasi pada Tempe
Tempe adalah makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi kedelai.
Baca Juga: 4 Resep Tempe Praktis untuk Lauk Makan Siang, Ada Tempe Goreng Petai Hingga Tempe Penyet Cabai Hijau
Fermentasi adalah rangkaian proses kimiawi yang mengubah gula menjadi produk lain pada kondisi anaerob. Anaerob adalah tidak membutuhkan oksigen.
Dalam proses pembuatan tempe, dibutuhkan organisme yang dapat menghasilkan gas.
Contoh organisme ini, seperti jamur, ragi, dan bakteri. Pembuatan tempe biasanya menggunakan ragi.
Manfaat proses fermentasi bagi tubuh manusia sebagai berikut:
a. Meningkatkan kandungan nutrisi.
b. Membuat makanan lebih mudah dicerna.
c. Membuat makanan jadi lebih tahan lama.
Baca Juga: Banyak Nyamuk di Rumah? Inilah 6 Tanaman yang Bisa Mengusir Nyamuk
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Ikawati Sukarna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR