Bobo.id - Nasi putih adalah salah satu makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
Bahkan ada yang mengatakan kalau makan tanpa nasi putih dianggap sebagai belum makan.
Kadang setelah memasak nasi dan memakannya untuk seharian, masih ada nasi putih yang tersisa.
Apa yang biasanya teman-teman atau orang tua di rumah lakukan dengan nasi sisa ini?
Mungkin ada yang memanaskan kembali, namun ada juga yang mungkin membuangnya.
Baca Juga: Sisa Nasi di Rice Cooker Bisa Buat Nasi Baru Jadi Bau, Ketahui Sebab Lain Nasi Jadi Bau
Nah, apakah teman-teman pernah mendengar kalau nasi sisa sudah tidak boleh dipanaskan lagi, karena bisa menyebabkan risiko pada pencernaan?
Sebenarnya, nasi sisa boleh dipanaskan atau dihangatkan kembali untuk dikonsumsi.
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti cara penyimpanan nasi, juga cara menghangatkannya.
Ketahui cara tepat untuk menghangatkan nasi, yuk!
Bolehkan Memakan Nasi Sisa Kemarin?
Ada yang mengatakan kalau nasi sisa kemarin sudah tidak boleh lagi dimakan, karena bisa menyebabkan berbagai risiko pada pencernaan, seperti sakit perut dan keracunan.
Namun sebenarnya nasi sisa kemarin boleh dihangatkan kembali untuk dikonsumsi lagi, kok, teman-teman.
Hal yang harus diperhatikan adalah cara menyimpan nasi sisa itu, agar tidak menimbulkan risiko bagi pencernaan.
Nasi sisa sebaiknya tidak disimpan di suhu ruangan dan terkena udara langsung.
Menyimpan nasi dengan tidak tepat akan menyebabkan pertumbuhan bakteri yang bisa menghasilkan racun pada nasi.
Nah, racun dari bakteri pada nasi inilah yang kemudian menyebabkan nasi sisa jadi berisiko untuk dikonsumsi.
Bahkan bakteri ini tidak akan mati meski nasi sudah dihangatkan atau dipanaskan berkali-kali, lo.
Jika ingin menyimpan nasi sisa, maka nasi bisa diletakkan dalam wadah yang tertutup dan kedap udara, kemudian masukkan wadah berisi nasi ini ke dalam kulkas.
Cara Tepat Menghangatkan Nasi Sisa
Nasi yang sudah disimpan di dalam kulkas tadi bisa kembali dihangatkan untuk dimakan lagi, nih, teman-teman.
Sebab nasi putih yang tadi sudah disimpan dalam wadah tertutup dan kedap udara akan mengurangi risiko pertumbuhan bakteri penyebab racun pada nasi.
Ada tiga cara tepat untuk menghangatkan nasi yang bisa teman-teman lakukan, mengutip dari situs Hello Sehat, yaitu:
Baca Juga: Tak akan Ada Lagi Jamur di Pakaian! Gunakan 5 Bahan Ini untuk Menghilangkannya, Salah Satunya Lemon
1. Mengukus Nasi
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk menghangatkan nasi sisa adalah dengan mengukusnya menggunakan pengukus.
Isi alat pengukus seperti dandang dengan air, kemudian panaskan air sampai mendidih.
Lalu masukkan nasi sisa yang sudah ditempatkan dalam wadah tahan panas, misalnya mangkuk berbahan stainless steel.
Kemudian hangatkan nasi secara menyeluruh dan aduk nasi sesekali agar panasnya merata dan uap air pada nasi bisa keluar.
2. Menggunakan Microwave
Nasi sisa juga bisa dihangatkan dengan menggunakan microwave, teman-teman.
Masukkan nasi ke dalam wadah yang terbuka dan tahan panas, serta bisa masuk ke dalam microwave.
Jangan lupa untuk menambahkan satu hingga dua sendok makan air ke dan campurkan dengan nasi, agar nasi tetap pulen dan tidak kering.
Panaskan nasi selama tiga sampai empat menit pada suhu sekitar 74 derajat Celcius.
Baca Juga: Dianggap Bisa Membersihkan Lebih Baik, Perlukah Mencuci Buah dan Sayur Menggunakan Sabun Cuci?
3. Tumis Nasi
Apakah orang tua teman-teman pernah membuat nasi goreng dari sisa nasi kemarin yang sudah dimasukkan ke dalam kulkas?
Ya, menumis nasi atau menjadikan sisa nasi sebagai nasi goreng juga merupakan cara tepat untuk menghangatkan nasi.
Saat menghangatkan nasi dengan cara ini, jangan lupa untuk selalu mengaduk dan memisahkan bulir-bulir nasi satu sama lain, karena nasi yang dingin biasanya akan menggumpal.
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR