Bobo.id - Saat mengalami demam, mengompres adalah salah satu cara yang bisa dilakukan sebagai penanganan awal.
Tapi tahukah teman-teman kompres seperti apa yang cocok untuk kondisi demam? Kompres panas atau kah dingin?
Demam merupakan salah satu cara melawan infeksi yang terjadi pada tubuh.
Teman-teman akan dikatakan demam bila suhu tubuh berada di atas 37,5 derajat celcius.
Beberapa orang mungkin akan langsung mengonsumsi obat penurun panas yang banyak dijual secara bebas.
Baca Juga: Harus Selalu Siap Sedia, Ini 7 Alat dan Obat untuk Pertolongan Pertama di Rumah
Namun, ada juga beberapa orang yang tidak begitu suka mengonsumsi obat dan memilih melakukan penanganan lain.
Salah satu cara yang digunakan adalah dengan kompres.
Selama ini masih banyak yang salah kaprah dalam memberikan kompres baik pada anak maupun orang dewasa yang sedang demam.
Sebelum menjawab manakah kompres yang terbaik dilakukan saat demam, ada baiknya kita mengetahui bagaimana demam terjadi.
Di pusat otak, ada hipotalamus yang bertugas mengatur suhu tubuh.
Ketika ada infeksi virus atau bakteri, maka sistem kekebalan tubuh akan merespons dengan menaikkan suhu tubuh.
Tujuannya, agar virus atau bakteri tidak bisa bertahan dalam tubuh.
Ketika sedang demam tinggi bahkan sampai menggigil, sebenarnya tubuh sedang “berperang” melawan virus atau bakteri.
Jadi, demam adalah hal yang baik untuk tubuh, asalkan jangan terlalu tinggi.
Namun seringkali, orang yang sedang menderita demam tidak merasa nyaman.
Bahkan, penderita demam bisa merasa lemas hingga tak kuasa beraktivitas.
Karena itu beberapa orang memberikan kompres pada bagian kepala.
Namun, pertanyaan sebelumnya akan kembali muncul, yaitu jenis kompres apa yang tepat?
Baca Juga: Jangan Buru-Buru Minum Obat, Ini Cara Ampuh Atasi Sakit Kepala dengan Cara Sederhana
Jawabannya adalah kompres panas.
Ketika ada kompres panas diletakkan di bagian tubuh seperti dahi, lipatan ketiak, maupun dada, makadi otak akan menganggap lingkungan sekitar terasa “panas”.
Dengan demikian, otak akan merespons dengan menurunkan suhu tubuh sehingga lebih “dingin”.
Jadi, bukan kompres es batu jawaban yang tepat untuk meredakan demam, namun kompres panas.
Prosedur Memberikan Kompres Panas
Perlu diingat bahwa memberikan kompres panas terkadang lebih sulit ketimbang kompres es batu.
Perlu kehati-hatian lebih agar air yang digunakan tidak terlalu panas dan berisiko membakar kulit.
1. Siapkan kain lembut dan baskom berisi air hangat.
Jangan terlalu panas atau bahkan mendidih.
2. Kemudian, rendam kain tersebut di air hangat sehingga bisa dijadikan kompres panas.
3. Tempelkan di bagian tubuh yang diinginkan sampai suhunya turun.
Biasanya, saat seseorang sedang demam tinggi, kain kompres panas akan dengan cepat berubah suhu karena kontak langsung dengan kulit.
4. Terus-menerus, kembali rendam kain dalam air panas dan tempelkan di bagian tubuh yang diinginkan, tidak hanya di dahi.
Jika air sudah dingin, ganti dengan yang masih panas.
Langkah Menurunkan Demam
Selain kompres panas, masih ada beberapa hal lain yang bisa dilakukan untuk membantu menurunkan demam.
Cara membuat suhu di lingkungan seakan-akan "panas" bisa dilakukan, tapi jangan berlebihan.
Baca Juga: Salah Satunya Kompres dengan Air Dingin, 4 Cara Ini Bisa Redakan Rasa Gatal yang Mengganggu
Teman-teman juga tidak disarankan untuk berendam dengan air es saat sedang demam.
Mungkin mandi air es adalah langkah tepat untuk menurunkan suhu tubuh, namun itu salah.
Justru, berendam atau mandi dengan air es akan menurunkan suhu tubuh namun hanya sementara.
Bahkan cara ini bisa membuat demam menjadi semakin tinggi.
Jadi, pastikan melakukan beberapa langkah aman ini saat berusaha menurunkan demam:
- Berendam dengan air hangat
- Mengenakan pakaian tipis dan tidak terlalu tebal
- Hindari memakai selimut berlapis-lapis saat beristirahat
- Banyak minum air dengan suhu ruangan
- Mengonsumsi sesuatu yang dingin seperti yogurt atau es lilin
- Memastikan suhu ruangan dingin dan sirkulasi udaranya lancar
Umumnya, demam akan turun dengan sendirinya ketika sistem kekebalan tubuh sudah selesai “berperang” melawan virus atau bakteri.
Jika demam masih bisa ditahan tanpa obat-obatan, justru akan membuat proses pertahanan tubuh semakin baik.
Namun jika demam sudah berlangsung lebih dari 3 hari dan tidak turun meski telah mengonsumsi obat penurun panas, maka segera kunjungi dokter.
Kondisi tubuh yang demam bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan berlebihan.
Justru saat tubuh mengalami masalah tanpa merasakan demam, hal tersebut perlu diwaspadai.
Baca Juga: 5 Cara Ini Ampuh Atasi Sakit Perut, Mulai dari Minum Air Kelapa hingga Seduhan Jahe
Sakit Tanpa Demam
Perlu diingat, demam bukanlah sebuah penyakit, namun hanya sebuah gejala dari penyakit.
Bila tubuh tidak demam, itu artinya tubuh tidak sadar saat sedang diserang oleh kuman atau bakteri.
Selain itu, tidak adanya demam menunjukan bahwa tubuh tidak bisa melawan infeksi yang terjadi di dalam tubuh.
Itu juga menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh orang tersebut sangat rendah.
Sistem imun yang renda ini bisa terjadi pada beberapa orang dengan masalah pada fungsi imunnya atau sedang mengonsumsi obat tertentu.
Walau begitu, banyak juga anak-anak atau orang lanjut usia yang mengalami masalah ini.
Pada anak-anak terkadang demam tidak muncul karena sistem imun belum terbentuk dengan baik.
Sedangkan orang lanjut usia sudah memiliki sistem imun yang menurun karena usia tubuh.
Nah, itu tadi cara mengompres tubuh yang benar saat mengalami demam.
Teman-teman tidak perlu panik saat mengalami demam, minta ibu atau anggota keluarga untuk membantu menyiapkan kompres hangat.
(Penulis: Resa Eka Ayu Sartika, Amirul Nisa)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,hellosehat.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR