Prosesi ini dilaksanakan setiap tanggal 22 Rayagung. Menurut masyarakat Sunda angka 22 ini memiliki makna yang baik. Bilangan 22 ini merupakan rangkaian bilangan 20 dan 2.
Dalam prosesi ini masyarakat Sunda akan menumbuk sebanyak 22 kuintal, dari jumlah tersebut akan dibagikan kepada masyarakat sebanyak 20 kuintal.
Sedangkan 2 kuintalnya akan digunakan sebagai benih atau bibit pada.
Kemudian, dalam bilangan 20 itu juga memiliki arti yang penting, yaitu untuk merefleksikan anatomi tubuh manusia.
Baca Juga: Upacara Adat Aceh yang Masih Dilestarikan hingga Sekarang, dari Peusijuek hingga Uroe Tulak Bala
Bilangan 20 ini menggambarkan wujud dan bagian-bagian manusia yang berupa:
Keduapuluh bagian tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh. Dan bisa dikatakan sebagai struktur hidup yang memiliki proses atau hukum akodrati (takdir).
Source | : | kuningankab.go.id |
Penulis | : | Ikawati Sukarna |
Editor | : | Tyas Wening |
KOMENTAR