Bobo.id - Setiap provinsi di Indonesia memiliki upacara adat yang beraneka ragam. Termasuk pada Provinsi Jawa Barat.
Ada banyak upacara adat yang dilakukan. Salah satunya upacara adat seren taun. Upacara adat ini sudah dilakukan secara rutin dan turun menurun.
Kemudian, juga berlangsung setiap tahunnya. Sehingga banyak masyarakat yang menantikan upacara adat ini.
Nah, kali ini akan dibahas tentang tujuan, prosesi dan beberapa jenis hiburan yang ada dalam upacara adat seren taun.
Ini penjelasan selengkapnya.
Baca Juga: Upacara Adat Jawa Timur Kasada Bromo: Sejarah, Tujuan, dan Ritual
Tujuan Upacara Seren Taun
Upacara adat ini adalah sebuah upacara yang disimbolkan dengan mengangkut padi dari sawah ke lumbung padi.
Dalam upacara tersebut menggunakan rengkong, yaitu alat pikulan yang terbuat dari bambu.
Sampai sekarang upacara adat ini masih dilakukan dengan rutin. Daerah-daerah yang melakukan upacara adat ini meliputi Sukabumi, Cisolok, Kuningan, dan Cigugur.
Tujuan diadakan acara ini adalah untuk mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala keberhasilan panen di masa sekarang ataupun di masa depan.
Upacara ini dilaksanakan setiap tanggal 22 Bulan Rayagung atau bulan terakhir dalam perhitungan kalender masyarakat sunda.
Nah, dalam upacara adat ini ada beberapa ritual-ritual yang sakral. Namun, ada juga pagelaran kesenian yang bersifat menghibur.
Dapat dikatakan bahwa upacara seren taun ini memiliki beragam hubungan, mulai dari hubungan antara individu dengan tuhan, antara individu dengan individu lain, dan antara individu dengan alam serta tumbuhan.
Baca Juga: Upacara Adat Sulawesi Selatan: Rambu Solo dan Rambu Tuka, Apa Bedanya?
Prosesi Adat Seren Taun
1. Upacara Ngajayak
Prosesi ngajayak ini bermakna menjemput padi. Prosesi upacara ini biasanya dilakukan di awal, yakni pada tanggal 18 Rayagung.
Dalam bahasa Sunda "ngarayak" itu bermakna menyambut ataupun menerima. Kemudian, ada makna tertentu dibalik pelaksanaannya di setiap tanggal 18.
Menurut masyarakat sunda angka 18 ini berhubungan dengan sifat welas asih. Sifat ini menggambarkan kemurahan Tuhan yang sudah memberikan segala kehidupan untuk umat-Nya yang ada di bumi.
2. Prosesi Penumbukan Padi
Prosesi ini dilaksanakan setiap tanggal 22 Rayagung. Menurut masyarakat Sunda angka 22 ini memiliki makna yang baik. Bilangan 22 ini merupakan rangkaian bilangan 20 dan 2.
Dalam prosesi ini masyarakat Sunda akan menumbuk sebanyak 22 kuintal, dari jumlah tersebut akan dibagikan kepada masyarakat sebanyak 20 kuintal.
Sedangkan 2 kuintalnya akan digunakan sebagai benih atau bibit pada.
Kemudian, dalam bilangan 20 itu juga memiliki arti yang penting, yaitu untuk merefleksikan anatomi tubuh manusia.
Baca Juga: Upacara Adat Aceh yang Masih Dilestarikan hingga Sekarang, dari Peusijuek hingga Uroe Tulak Bala
Bilangan 20 ini menggambarkan wujud dan bagian-bagian manusia yang berupa:
Keduapuluh bagian tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh. Dan bisa dikatakan sebagai struktur hidup yang memiliki proses atau hukum akodrati (takdir).
Selain melakukan dua prosesi sakral, upacara adat seren taun juga dimeriahkan dengan beberapa hiburan, antara lain:
Hiburan dalam Upacara Adat Seren Taun
1. Tari Buyung
Tari ini merupakan tarian khas daerah Sunda. Tarian ini mencerminan masyarakat Sunda yang sedang mengambil air.
Baca Juga: Upacara Adat Betawi Bikin Rume: Arti, Tujuan, dan Prosesi
2. Damar Sewu
Pagelaran ini biasanya digunakan untuk memulai upacara adat seren taun. Acara ini dilakukan untuk menggambarkan proses manusia dalam menjalani kehidupan baik secara individu maupun secara kelompok.
3. Tari Pwah Aci
Acara ini juga dikenal dengan sebutan Dewi Sri. Tarian ini dilaksanakan untuk memeriahkan acara seren taun.
Tarian ini bertujuan untuk menghormati dan menunjukkan rasa bakti kepada Tuhan melalui gerakan dan ekspresi.
Itulah penjelasan tentang upacara adat Jawa Barat seren taun. Apakah teman-teman ingin menyaksikannya?
Tonton video ini, Yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kuningankab.go.id |
Penulis | : | Ikawati Sukarna |
Editor | : | Tyas Wening |
KOMENTAR