Bobo.id - Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang akibat adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
Seperti yang kita tahu, darah memiliki peran yang sangat penting bagi organ-organ tubuh, salah satunya otak.
Fungsi darah antara lain mengangkat nutrisi, oksigen, hormon, dan senyawa kimia ke seluruh sel-sel tubuh.
Sedangkan bagi otak, darah berfungsi menyalurkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga otak dapat berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Jadi Bagian Penting dalam Tubuh, Ini Jadinya Jika Tubuh Kehilangan Banyak Darah
Kebanyakan dari kita mengira, stroke hanya dapat terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun.
Ternyata, gejala stroke juga bisa dialami oleh anak-anak, lo.
Stroke pada anak dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Stroke iskemik adalah kondisi ketika aliran darah di otak terhambat akibat adanya sumbatan pada pembuluh darah otak anak.
Stroke hemoragik disebabkan oleh pendarahan atau pecahnya pembuluh darah otak.
Lalu, apakah yang jadi penyebab dan bagaimana gejalanya? Yuk, simak!
Penyebab Stroke pada Anak
A. Penyebab stroke iskemik pada anak-anak adalah sebagai berikut.
- Kelainan jantung, seperti gangguan irama jantung (aritmia) dan penyakit jantung bawaan.
- Kelainan genetik.
- Infeksi berat, seperti meningitis dan sepsis.
Meningitis atau radang selaput otak dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit.
Sedangkan sepsis adalah komplikasi dari beragam infeksi di tubuh yang menyebabkan kerusakan organ.
Baca Juga: Bisa Bantu Atur Kadar Gula Darah, Ini 5 Jenis Olahraga yang Disarankan untuk Pasien Diabetes
- Kelainan darah yang membuat darah mudah membeku.
- Dehidrasi.
- Kelainan asam basa darah, seperti asidosis dan alkalosis.
B. Penyebab stroke hemoragik pada anak-anak adalah sebagai berikut.
- Cedera kepala berat yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak.
- Kelainan pada pembuluh darah otak, seperti malformasi arteri vena.
Malformasi arteri vena adalah kondisi tidak normalnya jalinan pembuluh darah antara arteri dan vena sejak lahir.
- Menderita kelainan pembekuan darah, misalnya hemofilia.
- Kelainan darah, seperti penyakit sel sabit.
Gejala Stroke pada Anak
Gejala stroke pada anak dibedakan berdasarkan usianya, yaitu stroke perinatal dan stroke anak.
Stroke perinatal terjadi ketika anak masih di dalam kandungan ibu, hingga anak lahir dan berusia satu bulan.
Gejalanya yaitu kejang yang berulang, sesak napas, tidak mau menyusu, dan jarang bergerak atau hanya salah satu bagian tubuh yang bergerak.
Baca Juga: 5 Hal Ini Bisa Terjadi Kalau Kita Berhenti Makan Pisang, Salah Satunya Sebabkan Darah Tinggi
Sedangkan stroke anak terjadi pada anak usia satu bulan hingga 18 tahun. Adapun gejalanya seperti berikut ini.
1. Wajah tampak tidak simetris atau sulit digerakkan.
2. Tungkai dan lengan lunglai.
3. Susah berbicara atau cadel.
4. Susah memahami ucapan orang lain.
5. Sakit kepala berat yang muncul tiba-tiba dan diikuti muntah dan mengantuk.
6. Salah satu sisi tubuh lemah atau lumpuh.
7. Salah satu atau kedua mata tidak bisa melihat atau mengalami masalah penglihatan, seperti pandangan kabur dan pandangan ganda.
8. Tiba-tiba susah berjalan atau kehilangan keseimbangan tubuh.
9. Kejang.
10. Kesulitan menelan.
Baca Juga: Jangan Ditunda Lagi, Konsumsi 8 Makanan Sehat Ini Bisa Lancarkan Peredaran Darah
11. Hilang ingatan.
12. Suasana hati atau perilaku berubah tiba-tiba.
13. Hambatan tumbuh kembang.
Nah, itulah gejala dan penyebab terjadinya stroke pada anak-anak.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | alodokter.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR