Bobo.id - Diabetes merupakan salah satu penyakit berbahaya.
Dikutip dari Alodokter.com, diabetes ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah.
Glukosa sendiri merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia.
Namun, jika glukosa menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik, gangguan organ tubuh pun tidak bisa dihindari.
Jika diabetes tidak dikendalikan, berbagai komplikasi bisa timbul dan membahayakan pasiennya.
Namun sayangnya, ternyata orang Indonesia rentan terkena diabetes.
Baca Juga: Pasien Diabetes Mudah Merasa Gatal, Kenapa Begitu? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya
Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menempati peringkat ke tujuh dunia untuk tingkat penderita diabetes tertinggi di dunia.
Bahkan, dua per tiga orang dengan diabetes di Indonesia tidak mengetahui kalau dirinya memiliki diabetes.
Mereka baru mengakses layanan kesehatan dalam kondisi yang sudah terlambat, artinya sudah dengan komplikasi.
Diabetes dengan komplikasi merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia, lo.
Lalu, apa yang menyebabkan orang Indonesia rentan terkena diabetes? Yuk, cari tahu!
Dikutp dari Hellosehat.com, berikut beberapa hal yang menjadi penyebab banyaknya penderita diabetes di Indonesia:
1. Makan Nasi Tiga Kali Sehari
Nasi putih adalah makanan pokok orang Indonesia. Ada yang mengatakan, belum makan kalau belum makan nasi putih.
Padahal sebuah penelitian menemukan bahwa nasi ternyata meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Skor indeks glikemik nasi putih ternyata cukup tinggi, lo, teman-teman, yaitu sekitar 86 dibandingkan makanan pokok lainnya seperti beras merah (55).
Indeks glikemik adalah skor angka berupa skala dari 0-100 yang menunjukkan seberapa cepat makanan tersebut diubah menjadi glukosa oleh tubuh.
Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Kesemutan di Tangan dan Kaki Bisa Jadi Tanda 5 Penyakit Ini
2. Hobi Minum Teh Manis dan Makan Makanan yang Manis
Siapa yang hobi minum teh manis?
Ketika makan, kita biasanya akan pesan teh manis. Rasanya tidak lengkap jika makan tanpa sesudahnya minum teh manis.
Bukan tehnya yang menjadi penyebab diabetes, tapi seberapa banyak gula pasir yang dimasukkan dalam segelas cangkir teh.
Selain itu, makanan yang biasanya dijajakan di pinggir jalan sampai di mal, tidak lepas dari gula sebagai penyeimbang rasa. Makanan pun jadi semakin lezat.
Belum lagi, kue-kue manis yang saat ini banyak beredar dengan rasa yang bermacam-macam dan dengan tampilan yang menggugah selera.
Tahukah teman-teman? Gula adalah jenis karbohidrat sederhana yang dapat cepat menaikkan gula darah. Baik itu gula pasir, gula batu, gula sirup, atau jenis gula buatan lainnya.
Konsumsi gula berlebih akan beresiko membuat seseorang menjadi kelebihan berat badan atau obesitas yang kemudian berpeluang diabetes tipe 2.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdar) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berat badan berlebih atau overweight dan obesitas menjadi salah satu faktor resiko terbesar diabetes, lo.
3. Malas Gerak
Para peneliti dari Universitas Stanford melakukan penelitian tentang aktivitas berjalan kaki di masyarakat.
Hasilnya menyebutkan bahwa penduduk di Hong Kong menempati urutan teratas dalam daftar penduduk paling rajin berjalan kaki sebanyak 6.880 langkah setiap hari, sedangkan masyarakat Indonesia menempati posisi terbawah sebanyak 3.513 langkah setiap hari.
Kalau teman-teman, berapa langkah setiap hari?
Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2, Lengkap dengan Pencegahannya
Kebiasaan malas bergerak ini bisa membuat terjadinya penumpukan lemak dan peningkatan kadar gula darah, lo. Hal ini bisa memicu penyakit diabetes.
Jadi, tidak mengherankan kenapa banyak orang Indonesia yang terkena diabetes dengan kebiasaan hidup yang seperti ini. Yuk, ubah cara hidup dan kebiasaan kita!
(Penulis: Sepdian Anindyajati)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR