Bobo.id - COVID-19 memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan. Bahkan setelah pasien sembuh pun, penyintas COVID-19 masih berjuang menyembuhkan Long COVID.
Mengenai dampak buruk COVID-19, ilmuwan menemukan fakta terbaru, teman-teman.
Ilmuwan menemukan fakta bahwa, selain menyebabkan Long COVID pada penderita, COVID-19 juga bisa menyebabkan otak menyusut.
Kenapa bisa begitu, ya?
Ternyata otak menyusut karena COVID-19 ini berkaitan dengan berkurangnya indera penciuman dan perasa manusia selama terinfeksi COVID-19.
Lalu, apakah penyusutan otak ini bisa disembuhkan, ya?
Materi Abu-Abu Otak
Sebelum membahas mengenai penyusutan otak akibat COVID-19, kita ketahui dulu mengenai materi abu-abu otak, yuk.
Materi abu-abu adalah bagian otak yang mengandung sebagian besar sel saraf yang sangat penting untuk fungsi kognitif otak.
Baca Juga: Ternyata Inilah Bagian pada Otak Manusia yang Berperan Memutuskan Emosi, Sudah Tahu?
Fungsi kognitif otak kita berkaitan dengan ingatan (memori), kemampuan fokus atau perhatian, kemampuan perencanaan, dan kemampuan nalar.
Nah, materi abu-abu inilah yang mengusut atau mengecil pada otak penyintas COVID-19, teman-teman.
Penelitian Penyusutan Otak
Penelitian mengenai materi abu-abu ini dilakukan oleh Profesor Gwenaelle Doaud dari Universitas Oxford, Inggris.
Profesor Gwenaelle dan timnya menemukan bahwa penderita dan penyintas COVID-19 akan mengalami 0,2 hingga 2 persen penyusutan otak.
Penyusutan materi abu-abu pada pasien ini berkaitan dengan wilayah otak yang mengatur indera penciuman dan wilayah yang terkait dengan ingatan.
Oleh sebab itu, para penyintas COVID-19 umumnya belum bisa melakukan pekerjaan sebagaimana biasanya, karena penyintas COVID-19 membutuhkan waktu lagi untuk penyembuhan total.
Penyebab Penyusutan Otak
Penyebab penyusutan otak ini masih belum diketahui secara pasti.
Baca Juga: Penyintas COVID-19 Wajib Tahu, Ini 3 Jenis Olahraga Agar Paru-Paru Kuat Hadapi Long COVID
Selama sakit COVID-19, penderita akan banyak kehilangan kemampuan normal, seperti mencium dan merasakan.
Penderita COVID-19 juga banyak yang mengeluhkan sesak napas dan rendahnya kadar oksigen.
Kedua hal itu yang diduga menjadi penyebab penyusutan otak pada penderita yang berlanjut hingga COVID-19 sembuh.
Materi abu-abu yang menyusut pun banyak yang berhubungan dengan indera penciuman.
Selain itu, otak membutuhkan banyak pasokan oksigen untuk bekerja. Mungkin turunnya kadar oksigen itu juga berpengaruh pada penyusutan otak.
Namun, tak usah khawatir, Profesor Gwenaelle mengatakan bahwa penyusutan otak ini kemungkinan besar bisa sembuh seiring waktu, kok, teman-teman.
Oleh karena itu, fase pemulihan penyintas COVID-19 ini sangat penting untuk mengembalikan tenaga dan kemampuan tubuh yang sebelumnya berkurang karena COVID-19.
Nah, mengetahui dampak COVID-19 bagi otak, kita harus lebih bijaksana menyikapinya.
Kita harus lebih patuh pada aturan protokol kesehatan demi menjaga kesehatan diri sendiri dan orang yang kita sayangi.
Kuis! |
Berapa kisaran persen penyusutan otak pada penyintas COVID yang dilaporkan Profesor Gwenaelle? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Nature |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR