Bobo.id - Hasil pelapukan kimiawi atau dekomposisi ini jika pada bebatuan menghasilkan bentukan yang khas, seperti gua, stalaktit, stalakmit, dan dolina.
Prosesnya pelapukan pada bebatuan menyebabkan batu meluruh, terurai, dan pecah karena perubahan kimiawi pada batuan.
Namun, sebenarnya pelapukan kimiawi bisa saja terjadi pada benda-benda lainnya yang mudah lapuk.
Reaksi kimiawinya sendiri terdiri dari tiga macam, yaitu solution (peluruhan), oksidasi (karat), dan hidrolisis (air).
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pelapukan kimiawi, teman-teman bisa menyimak contoh-contoh dari pelapukan kimia dan penyebabnya, serta penjelasan mengenai pelapukan di daerah karst. Yuk, simak!
Contoh-Contoh Pelapukan Kimiawi dan Penyebabnya
Meskipun jarang terjadi, namun pelapukan kimiawi tetap bisa teman-teman amati di lingkungan sekitar, berikut ini contohnya.
1. Pelapukan Batu Kapur dengan Air
Contoh pelapukan kimiawi ini sering terjadi pada wilayah dengan bebatuan kapur dan ada aliran airnya.
Baca Juga: 3 Jenis Pelapukan Batuan dan Contohnya, Ada Pelapukan Kimia hingga Pelapukan Fisika
Batu kapur atau batu gampung ini mempunyai tekstur yang lebih lunak daripada jenis bebatuan lainnya.
Oleh karena itu, jika batu kapur terkena tetesan air maka batu ini lama-lama akan hancur dengan sendirinya.
Selain hancur, batu kapur juga dapat melarutkan zat-zat kapur, lo. Zat kapur yang bercampur dengan air akan terlihat keruh dan berwarna putih.
2. Pelapukan Bebatuan dengan Air Garam
Selain pada batu kapur, pelapukan juga terjadi pada bebatuan biasa. Bebatuan juga bisa melapuk jika terkena air garam secara terus-menerus.
Lama-kelamaan batu tersebut akan hancur karena tekanan kandungan garam.
Hal ini karena, kandungan garam bisa masuk ke pori-pori batu dan membuat batu jadi mudah hancur. Tentu, pelapukan ini membutuhkan waktu yang lama.
3. Pelapukan Bebatuan karena Mineral
Ternyata mineral-mineral yang ada di dalam tanah juga bisa membuat bebatuan jadi lapuk, lo.
Baca Juga: Mengenal Tenaga Pembentuk Permukaan Bumi dari Luar atau Eksogen
Bebatuan yang menyerap mineral tanah dalam jangka waktu lama bisa membuatnya lapuk.
Hal ini karena, mineral yang diserap batu membuat batu jadi lembap dan hancur dengan sendirinya.
4. Pelapukan Bebatuan karena Kehilangan Silikat
Pelapukan ini dialami oleh bebatuan yang tidak lagi mempunyai lapisan silikat.
Setiap bebatuan mempunyai lapisan silikat yang berfungsi untuk melindungi permukaannya dari kondisi ekstrem lingkungan.
Hilangnya lapisan silikat ini bisa disebabkan karena beberapa hal. Oleh karena itu, batu yang sudah tidak punya silikat, lebih mudah hancur atau terkikis.
Pelapukan di Daerah Karst
Apa itu karst? Karst adalah sebuah wilayah di permukaan Bumi yang mempunyai ciri khusus berupa cekungan tertutup, lembah kering, tidak ditemukan aliran air di permukaan tanahnya, dan gua.
Wilayah ini terbentuk karena bebatuan melarut dan menghasilkan bentukan-bentukan alam, seperti stalaktit, stalakmit, karren, dan ponor.
Baca Juga: Tahap-tahap Berubahnya Batu Menjadi Tanah
Pelapukan yang terjadi di daerah karst ini diakibatkan karena suhu tinggi dan bebatuan yang mengandung air asam arang.
Sehingga, keduanya bisa melarutkan zat kapur pada bebatuan kapur. Pelapukan jenis ini juga dikenal dengan gejala karst, yang menghasilkan bentukan-bentukan alam tadi.
1. Stalaktit dan Stalakmit
Bebatuan ini ditemukan di dalam gua karst dan terbentuk karena hasil tetesan atap gua yang mengandung kalsium karbonat yang mengkristal.
Tetasan itu mengendap dan mengeras membentuk kerucut. Kerucut yang mengantung di langit-langit gua namanya stalaktit, sedangkan yang ada di dasar dinamakan stalakmit.
2. Gua Karst
Hasil pelapukan ini diakibatkan karena air hujan dan air tanah, sehingga membentuk lorong-lorong yang rumit.
3. Dolina
Dolina adalah lubang di permukaan tanah akibat pelapukan di daerah karst.
Baca Juga: Biasa Disebut Bintang Jatuh, Ini Pengertian Meteorit dan Ciri-Ciri Batu Meteorit
Nah, itulah pengertian dari pelapukan kimiawi, contoh dan penyebabnya, serta pelapukan yang terjadi di daerah karst.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | ilmu geografi |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR