Bobo.id - Teman-teman, apa yang kamu akan kamu konsumsi untuk berbuka puasa nanti?
Kebanyakan orang akan memilih menu buka puasa yang berprotein, berkarbohidrat, atau bertepung seperti ayam goreng, gorengan, nasi, dan sebagainya.
Jarang ada yang langsung memilih sayuran. Mengapa orang lapar cenderung tidak memilih sayuran terlebih dahulu?
Fungsi Protein
Setelah berpuasa penuh, seseorang akan mencari makanan yang dapat mengembalikan energi tubuh.
Nah, makanan yang mengandung karbohidrat dan protein tersebut yang bisa mengembalikan energi setelah berpuasa.
Dilansir dari alodokter.com, protein dan karbohidrat sama-sama berfungsi memberikan sumber energi bagi tubuh.
Protein akan disimpan sebagai cadangan dan digunakan ketika tubuh benar-benar membutuhkannya, terutama ketika kita sedang berpuasa.
Sama dengan karbohidrat, protein mengandung 4 kalori per gram-nya, sehingga protein adalah pilihan kedua yang kita cari saat kita lapar.
Baca Juga: 5 Tradisi Ngabuburit Unik di Berbagai Daerah Indonesia, Pernah Lakukan?
Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat yang kita konsumsi setiap hari ternyata dibedakan menjadi dua, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat kompleks diketahui membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh, sehingga dapat memberikan energi maksimal.
Sementara, karbohidrat sederhana terdiri dari gula dasar yang mudah dicerna, yang tidak baik bila dikonsumsi secara berlebihan.
Dikutip dari alodokter.com, karbohidrat kompleks dipandang lebih menyehatkan daripada karbohidrat sederhana, khususnya untuk pasien diabetes.
Karbohidrat kompleks dibagi menjadi dua jenis, yaitu serat dan pati. Makanan mengandung serat dapat melancarkan sistem pencernaan dan mengontrol kadar kolesterol.
Sedangkan makanan mengandung pati dapat meningkatkan kepekaan hormon insulin sehingga dapat mengendalikan kadar gula darah.
Contoh karbohidrat kompleks yang bisa kamu konsumsi untuk berbuka puasa antara lain kentang, oatmeal, ubi jalar, dan nasi merah.
Jadi, alasan mengapa kita akan mencari makanan berkarbohidrat dan berprotein untuk berbuka adalah supaya bisa mengembalikan energi yang hilang karena beraktivitas.
Baca Juga: Apa Saja yang Harus Dilakukan agar Berat Badan Tidak Naik Saat Puasa?
Apa Penyebab Lemas Setelah Berbuka?
Rata-rata waktu puasa di Indonesia yaitu sekitar 13 hingga 14 jam. Selama waktu tersebut, sistem pencernaan sepenuhnya beristirahat dan tidak bekerja.
Nah, mengonsumsi makanan besar saat berbuka menyebabkan sistem pencernaan dipaksa bekerja keras. Kondisi tersebut bisa menimbulkan gejala gangguan pencernaan.
Berbuka puasa dengan makanan berat, seperti mengonsumsi nasi, dapat memicu kenaikan kadar gula, yang berakibat tubuh menjadi lemas.
Akibatnya, otak akan kekurangan oksigen dan glukosa, sehingga membuat seseorang lebih mudah mengantuk.
Dikutip dari halodoc.com, anjuran buka puasa yang baik seharusnya mengonsumsi makanan ringan atau takjil terlebih dulu, tetapi jangan berlebihan.
Setelah itu diikuti dengan konsumsi makanan berat 30 menit kemudian. Jika dipaksakan, perut bisa saja menjadi tidak nyaman, kembung, mual, atau terasa perih.
Kuis! |
Apa perbedaan antara karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR