Bobo.id - Menjelang perayaan Idulfitri 1443 Hijirah, salah satu gunung berapi di Indonesia, yakni Gunung Anak Krakatau dilaporkan berstatus siaga.
Gunung Anak Krakatau yang terletak di Provinsi Lampung sempat mengalami erupsi atau keluar magma.
Oleh sebab itu, untuk menghindari kemungkinan korban jiwa karena bencana gunung meletus, pihak berwajib penanggulangan bencana segera bertindak.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bapak Suharyanto, meminta masyarakat di sekitar kawasan Gunung Krakatau, Lampung, untuk meningkatkan kewaspadaan.
BNPB juga mengimbau warga agar mematuhi peraturan keselamatan serta memahami penetapan wilayah-wilayah yang termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Anak Krakatau.
Oleh sebab itu, masyarakat di wilayah kawasan rawan bencana tidak diperbolehkan melakukan aktivitas di sekitar gunung berapi.
BNPB juga membantu warga menyiapkan tampat pengungsian, apabila Gunung Anak Krakatau meletus.
Imbauan BNPB ini dilakukan setelah melakukan meninjau Gunung Anak Krakatau, di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Kamis (28/04/2022) menggunakan helikopter bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Bapak Muhadjir Effendy.
Kawasan Rawan Bencana
Baca Juga: Berpotensi Tsunami, BMKG Imbau Masyarakat Waspada terhadap Erupsi Gunung Anak Krakatau
Wilayah Kawasan Rawan Bencana 1 (KRB 1) memiliki jarak 7 kilometer dari puncak gunung.
KRB 2 memiliki jarak 5 kilometer, dan KRB 3 memiliki karak 2 kilometer dari puncak gunung.
BNPB pun mengajak warga yang ada di wilayah KRB 2 mempersiapkan diri untuk mengungsi.
Selain diimbau untuk mempersiapkan pengungsian, warga juga diberikan arahan keselamatan dan menunggu perintah dari pihak penanggulan bencana.
Selain itu, warga yang berada di KRB 1 diminta mempersiapkan pengungsian, meningkatkan kewaspadaan, dan tidak melakukan aktivitas di sekitar lembah sungai yang berhulu di daerah puncak.
BNPB juga meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan waspada.
Status Naik
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Minggu (24/04/2022) telah menaikkan status Gunung Anak Krakatau dari Level II Waspada ke Level III Siaga.
Kenaikan status level Gunung Anak Krakatau menjadi siaga ini diambil karena aktivitas vulkanik gunung tersebut.
Nah, aktivitas vulkanik gunung muncul sebagai akibat adanya dorongan dari perut Bumi, sehingga akan timbul gejala seperti keluarnya magma dan gempa bumi.
Dilansir dari Kompas, tipe erupsi Gunung Anak Krakatau adalah tipe strombolian yang berupa lontaran-lontaran lava pijar.
Erupsi strombolian ini sudah terjadi sejak tanggal 17 April 2022 hingga hari ini.
Gunung Anak Krakatau kemarin sempat erupsi pada Jumat (22/04/2022) dini hari.
Tercatat, letusan pertama terjadi pada pukul 00.49 WIB dan ketinggian abu mencapai 500 meter dari puncak.
Gung Anak Krakatau terletak dalam komplek gunung di kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di perairan Selat Sunda, antara Pulau Jawa dan Sumatra.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR