Bebit lari ketakutan karena mengira itu suara kucing ganas.
Ia menceritakan kejadian itu pada beruang, serigala dan babi hutan. Bebit memang dijadikan pembawa pesan oleh hewan hewan besar itu.
Setiap kali ada hewan baru yang pindah ke hutan itu, Bebit wajib melaporkan pada mereka. Mendengar cerita Bebit, Beruang langsung mengatur rencana.
“Tenanglah. Itu hanya kucing biasa yang tinggal bersama Fofo serigala. Aku akan pura-pura mengadakan pesta. Bebit, undanglah mereka datang. Pak Serigala, siapkan daging curian dari rumah Pak Segi. Pak Babi Hutan, siapkan buah-buahan curian dari kebun Pak Segi. Kita buat Fofo dan teman kucingnya itu makan sampai kenyang. Setelah itu, kita santap mereka bersama-sama!”
Mereka semua lalu melaksanakan perintah pak beruang.
Bebit Kelinci berlari ke rumah Mimio dan berteriak dari bawah jendela,
“Mimio, Fofo, datanglah ke pesta besar yang diadakan pak Segi di hutan.” Bebit lalu berlari pergi.
Fofo tahu kalau semua itu adalah akal bulus para hewan besar di hutan. Ia tahu kalau Bebit selalu menjadi mata-mata. Fofo lalu membuat rencana dengan Mimio.
“Jangan lupa lakukan yang aku bilang tadi,” kata Fofo.
“Tenanglah. Aku bisa menggeram dengan hebat,” kata Mimio.
Mereka lalu datang ke tempat pesta.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR