Bobo.id - Setiap dari kita pasti pernah merasa takut, namun penyebabnya bisa berbeda-beda.
Ada yang takut dengan kegelapan, takut hewan tertentu, seperti laba-laba atau ular, takut petir, takut ketinggian, takut jatuh, dan sebagainya.
Perasaan takut sebenarnya wajar dan merupakan hal yang alami terjadi pada manusia, karena termasuk mekanisme bertahan hidup.
Pada saat merasa takut, sebenarnya sebagian otak kita sedang berkembang, lo, teman-teman.
Oleh karena itu, kita bisa menghilangkan rasa takut kita seiring bertambahnya usia, dan kemudian menakuti hal yang berbeda di kemudian hari.
Misalnya, waktu kecil kita takut gelap, kemudian setelah berusia di atas 8 tahun kita berani berada di tempat gelap, namun mulai takut dengan binatang tertentu.
Ini artinya, ada bagian di otak yang berkembang dalam mengolah rasa takut, semakin dewasa usia kita.
Cara Kerja Otak saat Takut
Otak merupakan pusat kendali manusia, baik dalam mengendalikan pikiran hingga anggota tubuh.
Baca Juga: Padahal Otak Tidak Bisa Sakit, Mengapa Kita Tetap Merasakan Sakit Kepala?
Hubungan antara otak dan alat indra tidak bisa terpisahkan. Ketika alat indra kita menerima atau mendeteksi sesuatu yang membuat kita stres, otak mengaktifkan serangkaian reaksi yang membuat kita takut.
Maka dari itu, kita bisa menunjukkan ketakutan secara alami melalui respons tubuh.
Misalnya, kita berlari ketika mendengar suara mengejutkan saat berada di tempat sepi, atau menutup wajah dengan selimut.
Bagian pada otak yang bernama amigdala, berfungsi untuk mengatur perasaan takut yang kita rasakan.
Saat merasa takut atau stres, amigdala akan aktif sementara otak sadar akan dikesampingkan.
Bersamaan dengan proses tersebut, pelepasan neurokimia dan hormon membuat denyut jantung semakin meningkat.
Sayangnya, saat kita terlalu takut, bagian otak depan kita yang disebut lobus frontal, tidak bisa mengendalikan rasa takut dengan baik.
Itulah mengapa kita kurang bisa berpikir dengan jernih saat berada dalam keadaan takut dan stres.
Rasa takut yang terbentuk ini akan semakin besar dan sulit dikendalikan oleh pikiran sadar kita.
Baca Juga: 7 Fakta Unik Otak Manusia, Bisa Hasilkan Listrik hingga Jadi Tempat Penyimpanan Tak Terbatas
Mengapa Rasa Takut Bisa Hilang?
Pada contoh kasus ketakutan terhadap gelap, ketika tiba-tiba lampu mati, imajinasi di dalam otak kita semakin berkembang.
Oleh karena itu, muncullah pikiran-pikiran yang membuat kita merasa takut dan cemas.
Dan ketika kecemasan tersebut meningkat, otak akan mengendalikan indra visual dan pendengaran kita menjadi lebih aktif.
Artinya, apapun yang kita lihat dan kita dengarkan ketika gelap akan terasa lebih jelas.
Namun, pada usia lebih dari tujuh tahun, manusia biasanya sudah bisa membedakan ketakutan yang nyata dan ketakutan karena benda imajinasi.
Amigdala pada anak-anak belum berkembang dengan baik, sehingga lebih sering merasa takut.
Sedangkan pada usia menuju dua belas tahun, amigdala dan otak depan semakin terhubung sehingga dapat mengelola rasa takut.
Kuis! |
Apa nama bagian pada otak yang mengatur rasa takut yang kita alami? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | livescience,Science Focus |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR