Bobo.id - Menurut World Health Network, kasus konfirmasi cacar monyet (monkeypox) sudah menyentuh angka 3.417 di 58 negara.
Oleh sebab itu, WHN) mendeklarasikan penyakit cacar monyet atau monkeypox sebagai pandemi pada Rabu (22/6/2022).
Kasus cacar monyet belum ditemukan di Indonesia hingga saat ini, namun , Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap menyoroti kemungkinan masuknya cacar monyet ke Indonesia.
Oleh karena itu, juru bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril memaparkan hal penting dalam konferensi pers virtual, terdapat gejala cacar monyet yang tampak dari hari ke hari.
Lalu, apa saja contoh gejalanya? Yuk, simak informasi mengenai gejala cacar monyet menurut Kemenkes berikut ini!
Gejala Cacar Monyet (Monkeypox)
Bapak Syahril menjelaskan, masa inkubasi cacar monyet terjadi kurang lebih selama 5-13 hari atau 5-21 hari.
Gejala cacar monyet dari hari ke hari sendiri terbagi menjadi dua periode, yakni periode masa invasi selama 0-5 hari dan masa erupsi 1-3 hari.
1. Masa Invasi (0-5 hari)
Baca Juga: Paling Sering Terjadi pada Anak-Anak, Apa Penyebab Penyakit Cacar Air?
Masa invasi cacar monyet atau monkeypox berlangsung selama kurang lebih 0-5 hari.
Selama masa invasi, pasien cacar monyet akan merasakan gejala berupa demam tinggi, sefalgia atau sakit kepala berat, dan limfadenopati atau pembesaran kelenjar getah bening/limfe.
Bukan hanya itu, pasien cacar monyet juga umumnya merasakan gejala myalgia atau nyeri otot, serta astenia atau badan lemas.
Menurut Bapak Syahril, demam tinggi, kemudian sakit kepala yang berat, ada benjolan pembesaran kelenjar limfe di leher, ketiak, atau selangkangan, dan ada sakit-sakit otot termasuk pegal-pegal merupakan gejala khas cacar monyet.
2. Masa Erupsi (1-3 hari)
Masa erupsi terjadi setelah demam selama 1-3 hari dan ditandai dengan munculnya ruam-ruam pada kulit.
Pak Syahril menyampaikan, ruam paling banyak terjadi pada wajah, yaitu sekitar 95 persen.
Selain itu, ruam juga terjadi di telapak tangan dan kaki (75 persen), mukosa (70 persen), alat kelamin (30 persen), serta selaput lendir mata (20 persen).
Penularan Cacar Monyet
Baca Juga: 6 Fakta Penting yang Perlu Diketahui tentang Penyakit Cacar Monyet, Apa Saja?
Penyakit cacar monyet ini merupakan penyakit zoonosis, yaitu transmisi atau penularan pun dapat terjadi antar hewan, hewan ke manusia, atau sesama manusia.
Adapun cara penularan yang terjadi pada hewan ke manusia adalah sebagai berikut.
- Kontak langsung dengan darah hewan, seperti monyet, tikus, atau tupai,
- Cairan tubuh,
- Lesi kulit atau lesi mukosa dari hewan yang terinfeksi,
- Daging hewan liar yang terinfeksi (bush meat) juga dapat menjadi rute penularan penyakit.
Pak Syahril memaparkan, dari hewan ke manusia tetap ada kontak langsung dengan hewan yang ada cacar monyetnya.
Termasuk daging hewan tersebut yang tidak dimasak secara matang, maka menjadi sumber penularan dari hewan ke manusia.
Sedangkan penularan antarmanusia, dapat terjadi melalui beberapa media, seperti:
Baca Juga: WHO Sebut Cacar Monyet adalah Tantangan Berat Dunia, Apa Sebabnya?
- Kontak langsung melalui darah, cairan tubuh, dan lesi kulit atau mukosa,
- Saluran napas, berupa kontak erat dalam waktu lama,
- Inokulasi melalui mikrolesi pada kulit seperti gigitan atau goresan,
- Penularan ibu ke bayi melalui plasenta.
Cacar monyet atau monkeypox merupakan self limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh sendiri.
Menurut Pak Syahril, cacar monyet dengan sendirinya akan sembuh setelah 2-4 minggu, setelah masa inkubasi selesai.
Sampai saat ini, belum ada laporan kematian akibat kasus cacar monyet di negara-negara terkonfirmasi.
(Penulis: Diva Lufiana Putri)
----
Kuis! |
Hewan apa yang bisa menularkan penyakit cacar monyet ke manusia? |
Petunjuk: Cek di halaman 3! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR