Gua-gua prasejarah tidak ditinggali atau bahkan dimasuki oleh manusia selama ribuan tahun, termasuk manusia modern.
Sehingga hal yang tertinggal di dalamnya tetap awet dan tidak rusak. Inilah mengapa lukisan prasejarah atau purba masih terus awet hingga sekarang.
Manusia Purba dan Ilmu Mengawetkan
Manusia purba tidak hanya tahu cara mengawetkan lukisan dan hasil karyanya, namun juga dapat menemukan cara mengawetkan makanan.
Pada zaman prasejarah, ketika mamut masih hidup dan berkembang di bumi, mamut merupakan salah satu hewan buruan manusia.
Namun, untuk menghabiskan satu ekor mamut yang berukuran besar, tidak bisa dilakukan dalam sehari.
Sehingga orang-orang purba harus menyimpan kelebihannya untuk makanan di hari-hari selanjutnya.
Daniel Fisher, seorang profesor dan kurator di Museum Paleontologi University of Michigan menemukan bukti tentang penggunaan mamut ini.
Daging mamut yang masih tersisa dimasukkan ke dalam air untuk diawetkan.
Bakteri di dalam air, yaitu Lactobacilli, berperan dalam pengawetan yang dilakukan oleh manusia kuno.
Dengan bantuan suhu rendah dan kandungan oksigen dari air danau yang rendah, pengawetan semakin berhasil.
Nah, itulah bukti bahwa manusia purba mempunyai ide teknologi canggih yang ditemukan manusia zaman modern.
---
Kuis! |
Zat warna apakah yang digunakan manusia purba untuk melukis? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR