Bobo.id - Karya seni lukisan merupakan salah satu bentuk seni rupa yang sudah diciptakan manusia sejak zaman purba.
Ini terbukti dari banyaknya penemuan lukisan gua yang melambangkan simbol-simbol, sejak ribuan tahun lalu.
Biasanya, lukisan gua yang ditemukan berbentuk hewan, manusia, atau jenis-jenis kegiatan yang dilakukan manusia pada kala itu.
Uniknya, sebagian besar lukisan gua sudah berusia puluhan ribu tahun, teman-teman.
Meski sudah ribuan tahun berlalu, sampai saat ini para arkeolog masih menemukan lukisan gua juga, lo.
Bahkan, pada tahun 2018, ilmuwan mengungkap sebuah lukisan gua tertua yang pernah dibuat, di sebuah gua di Kalimantan.
Penemuan lukisan gua tertua di dunia berada di Lubang Jeriji Saleh, area Karst Sangkulirang Mangkalihat, Kalimantan Timur. Lukisan gua itu diperkirakan berusia 40.000 - 52.000 tahun.
Apakah kamu pernah penasaran, bagaimana bisa lukisan berusia ribuan tahun lalu masih bisa terlihat jelas hingga saat ini?
Yuk, cari tahu fakta unik tentang lukisan gua zaman purba dan rahasia keawetannya dari penjelasan berikut!
Rahasia Zat Pewarna
Pada zaman modern seperti sekarang ini, kita bisa menggunakan berbagai alat dan media canggih untuk melukis dan menggambar.
Baca Juga: 6 Hewan Purba yang Masih Hidup, Salah Satunya Sering Jadi Hewan Peliharaan
Ada banyak sekali jenis kuas, jenis cat air, pewarna, bahkan kita bisa menggunakan gadget untuk membuat karya seni rupa menarik.
Namun, pada zaman purba, manusia hanya bisa menggunakan bahan-bahan seadanya.
Dengan kemampuan otak yang belum sesempurna manusia modern, manusia purba mengolah pemikiran mereka untuk bisa menciptakan sesuatu.
Seperti yang teman-teman ketahui, jika saat ini banyak ilmuwan bisa melakukan penemuan dan teknologi canggih, manusia purba telah menemukan idenya terlebih dahulu.
Ini juga berlaku ketika manusia purba mencoba mencari cara membuat pewarna untuk melukis di dinding gua.
Ternyata, bahan pewarna yang digunakan oleh manusia prasejarah adalah bahan pewarna alami.
Contohnya seperti zat besi atau hematit yang bergabung membentuk pigmen (zat warna) yang disebut oker saat mulai teroksidasi.
Kemudian, pigmen dicampur dengan arang atau tulang yang dibakar, lalu dikentalkan menjadi seperti cat menggunakan lemak hewani atau minyak alami lainnya.
Pewarna seperti besi oksida dan arang juga tidak mudah pudar kecuali jika terpapar api atau bahan kimia.
Di gua batuan kapur, rembesan air hujan yang melalui celah batu juga membantu melapisi lukisan gua dengan membentuk lapisan bikarbonat.
Bikarbonat adalah salah satu jenis senyawa kimia. Ini membuat warna lukisan tetap cerah meski ribuan tahun berlalu.
Baca Juga: Mengenal Burung Shoebil, Burung Purba yang Masih Hidup hingga Sekarang
Gua-gua prasejarah tidak ditinggali atau bahkan dimasuki oleh manusia selama ribuan tahun, termasuk manusia modern.
Sehingga hal yang tertinggal di dalamnya tetap awet dan tidak rusak. Inilah mengapa lukisan prasejarah atau purba masih terus awet hingga sekarang.
Manusia Purba dan Ilmu Mengawetkan
Manusia purba tidak hanya tahu cara mengawetkan lukisan dan hasil karyanya, namun juga dapat menemukan cara mengawetkan makanan.
Pada zaman prasejarah, ketika mamut masih hidup dan berkembang di bumi, mamut merupakan salah satu hewan buruan manusia.
Namun, untuk menghabiskan satu ekor mamut yang berukuran besar, tidak bisa dilakukan dalam sehari.
Sehingga orang-orang purba harus menyimpan kelebihannya untuk makanan di hari-hari selanjutnya.
Daniel Fisher, seorang profesor dan kurator di Museum Paleontologi University of Michigan menemukan bukti tentang penggunaan mamut ini.
Daging mamut yang masih tersisa dimasukkan ke dalam air untuk diawetkan.
Bakteri di dalam air, yaitu Lactobacilli, berperan dalam pengawetan yang dilakukan oleh manusia kuno.
Dengan bantuan suhu rendah dan kandungan oksigen dari air danau yang rendah, pengawetan semakin berhasil.
Nah, itulah bukti bahwa manusia purba mempunyai ide teknologi canggih yang ditemukan manusia zaman modern.
---
Kuis! |
Zat warna apakah yang digunakan manusia purba untuk melukis? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR