Partikel yang tiba-tiba berubah jadi selaras dengan garis medan magnet Saturnus dan mulai berputar di sepanjang jalur tak terlihat itu.
Saat partikel terlalu dekat ke bagian atas atmosfer Saturnus, gravitasi menariknya ke dalam, lalu menguap di awan planet.
Para astronom pun menyebut fenomena itu sebagai hujan cincin.
Meski saat ini cincin Saturnus masih bisa dilihat dalam kondisi baik, para ahli memperkirakan kalau cincin itu akan hilang sekitar 300 juta tahun.
Dilansir dari Kompas.com, saat ini merupakan masa kejayaan cincin Saturnus karena manusia bisa melihatnya dalam kondisi baik.
Asal Mula Cincin Saturnus
Meskipun tahu akan menghilang, para astronom masih belum mengetahui lebih dalam terkait cincin saturnus, termasuk awal mulanya.
Berbagai teori pun bermunculan terkait bagaimana asal mula cincin Saturnus ini terbentuk.
Cincin Saturnus telah lama menarik perhatian para peneliti dan kemudian didalami untuk pertama kalinya pada awal 1980-an.
Pada saat itu, para ilmuwan menduga kalau cincin itu mungkin saja terbentuk di samping Saturnus.
Cincin itu terbentuk kira-kira sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu ketika tata surya masih sangat muda dan riuh.
Baca Juga: Tidak Disangka, Dahulu Matahari Diduga Punya Cincin Seperti Saturnus
Source | : | Kompas.com,National Geographic,Grid Kids |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR