Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu apa perbedaan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan?
Kita telah belajar tentang jenis-jenis saluran pencernaan dan fungsinya, namun ada hal lain yang sama pentingnya, yaitu jaringan pencernaan.
Sebelum mencari tahu perbedaan dari bentuk dan jenisnya, mari pahami apa itu saluran dan kelenjar berdasarkan pengertiannya.
Menurut KBBI, saluran adalah sesuatu yang digunakan untuk mengalirkan air atau barang cair. Sedangkan kelenjar adalah alat tubuh yang menghasilkan getah atau sekret (tertentu).
Nah, itulah perbedaan antara saluran dan kelenjar berdasarkan pengertiannya. Lalu, apa perbedaan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan? Yuk, cari tahu!
Berdasarkan urutan jalannya makanan, saluran pencernaan diurutkan dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
Sedangkan kelenjar pencernaan pada manusia terdiri dari ludah, pankreas, hati, dan empedu.
Secara garis besar, saluran pencernaan berfungsi sebagai jalur pengolahanan makanan sejak masuk hingga keluar dari tubuh.
Sementara kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim untuk membantu proses pencernaan makanan, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh.
Selanjutnya, kita akan mencari tahu jenis saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan beserta fungsinya.
1. Mulut
Baca Juga: Saluran Pencernaan Serangga, Ini Tiga Bagian Utamanya
Makanan pertama kali masuk melalui mulut yang diproses secara mekanik dan kimiawi.
Pencernaan mekanik adalah proses makanan ketika dikunyah, dicampur, dan diremas pada organ-organ pencernaan.
Pencernaan kimiawi adalah proses penguraian molekul besar makanan menjadi molekul yang lebih kecil.
2. Kerongkongan
Saat kamu berhasil menelan makanan ke dalam kerongkongan, kamu tidak perlu melakukan banyak hal untuk membuat makanan sampai ke lambung.
Nah, ketika makanan ditelan, secara otomatis, jaringan epligotis akan menutup saluran trakea, sehingga makanan bisa masuk melewati kerongkongan.
Perjalanan ini terjadi secara otomatis, dengan bantuan gerak meremas atau gerak peristaltik.
Gerak peristaltik ini terjadi di kerongkongan, karena otot-otot polos di dindingnya membantu makanan bergerak turun ke lambung.
3. Lambung
Setelah makanan mengalami proses pencernaan di kerongkongan selama kurang lebih 4 sampai 8 detik, tujuan selanjutnya adalah lambung.
Di lambung, makanan akan dicerna dengan bantuan asam lambung untuk membasmi kuman dan virus sehingga tidak menimbulkan infeksi.
Baca Juga: 6 Gangguan Saluran Pencernaan Kronis, Mulai GERD hingga Radang Usus
Tahukah kamu, lambung adalah organ yang sangat elastis. Lambung bisa membesar ketika makanan yang kita telan masuk ke dalam kantongnya.
Namun, ketika lambung kosong dan tak terisi makanan, maka ukurannya akan kembali mengecil.
Kita membutuhkan sekitar 4 jam untuk membuat makanan tercerna dengan baik di dalam lambung.
4. Usus Halus
Perlu diketahui, makanan yang tadinya merupakan gumpalan bahan lunak di lambung akan menjadi zat kental bernama kimus.
Di usus halus, kimus ini akan diserap seluruh nutrisi dan gizi yang terkandung di dalamnya.
Jika di kerongkongan terjadi gerakan peristaltik yang meremas makanan turun ke lambung, di usus halus juga terjadi gerakan semacam ini.
Uniknya, gerakan ini terus dilakukan selama kimus melakukan perjalanan sepanjang ukuran usus halus, yaitu 6,5 meter selama 3 sampai 5 jam!
5. Usus Besar
Usus besar tidak sepanjang usus halus, ukuran panjangnya sekitar 1,5 meter, namun lebarnya mencapai 6,5 sentimeter
Di dinding usus besar tidak ada vili, dan usus besar tidak mengeluarkan enzim seperti pada usus halus.
Baca Juga: Apa Itu Gastrointestinal Stasis pada Kelinci? Ini Penjelasan Lengkapnya
Namun, di dalam usus besar terjadi penyerapan air yang tersisa di kimus setelah meninggalkan usus halus.
Setiap harinya, usus besar menyerap 1 liter air untuk mencegah kita dehidrasi, teman-teman.
Dari hasil penyerapan tersebut, usus besar juga mendapatkan sisa-sisa makanan yang tidak bisa dicerna lagi, dan harus dibuang.
6. Anus
Anus adalah bagian paling akhir dari proses pencernaan makanan, sebab di sanalah sisa-sisa makanan yang disebut feses akan dibuang.
Untuk bisa mengeluarkan feses, otot anus berfungsi untuk menahan dan menjaga feses agar tidak keluar dari rektum sebelum saatnya dikeluarkan.
1. Kelenjar Ludah
Dilansir dari Alodokter.com, fungsi utama dari kelenjar ludah adalah untuk menghasilkan air liur dan enzim pencernaan.
Kelenjar ludah terletak di hampir semua bagian mulut, mulai dari di bagian atas pipi, di bawah rahang bagian bawah, dan di bawah lidah.
Adapun enzim amilase merupakan enzim yang terkandung dalam air liur di mulut.
Enzim ini akan membantu proses pemecahan makanan di mulut sebelum masuk ke organ pencernaan lainnya.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan Setiap Hari
2. Pankreas
Kelenjar sekaligus organ pankreas berfungsi memproduksi dan menghasilkan enzim untuk menghancurkan makanan di dalam perut.
Adapun enzim yang diproduksi pankreas yaitu enzim lipase untuk menguraikan lemak, protease untuk mencerna protein menjadi asam amino, dan amilase.
Amilase di pankreas berfungsi untuk menguraikan karbohidrat menjadi gula darah atau glukosa.
3. Hati
Semua makanan dan minuman yang kita konsumsi, akan diolah di hati menjadi beragam zat yang diperlukan tubuh.
Organ ini pun bisa bekerja hingga 24 jam tanpa berhenti untuk terus mengalirkan darah dan melindungi tubuh dari berbagai racun serta zat kimia berbahaya.
Hati juga bertugas untuk memproduksi zat besi dan protein, yang berguna untuk proses pembekuan darah.
Dua zat tersebut diproduksi dari berbagai makanan dan minuman yang dimakan.
4. Empedu
Kelenjar empedu mengeluarkan hormon yang berguna untuk membantu proses pengenceran lemak di makanan.
Baca Juga: Penyebab Infeksi Saluran Pencernaan dan Cara Mencegahnya
Kantung empedu terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, tepat di antara bagian bawah lobus kanan dan lobus quadratus liver.
Cairan dari empedu dapat menetralkan lambung yang terlalu asam, karena cairannya bersifat basa.
Lemak dari makanan yang kita makan juga harus dipecah oleh empedu agar bisa bergabung dengan air dan mudah dicerna.
Cairan empedu juga membantu fungsi enzim lipase dengan membentuk misel, gumpalan lemak dengan ukuran yang lebih kecil.
---
Kuis! |
Berapa lama makanan berada di kerongkongan? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk! '
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR