Sistem penguburan langsung dilakukan dengan cara mengubur langsung jenazah ke dalam sebuah tempat yang sudah disiapkan.
Biasanya, penguburan langsung atau primary burial ini dilakukan di tempat arwah nenek moyang tinggal.
Jasadnya akan dikubur dengan posisi membujur, terlipat, atau jongkok, teman-teman.
Tidak hanya itu, jasad itu juga akan dikubur bersama dengan benda peninggalan mereka, seperti perunggu atau perhiasan lainnya.
Sistem penguburan langsung diketahui pernah dilakukan di wilayah Sumatra, Bali, Sulawesi, Sumba, dan Flores.
2. Sistem Penguburan Tidak Langsung
Sistem penguburan tidak langsung atau secondary burial dilakukan dengan cara mengubur mayat terlebih dahulu di dalam tanah.
Selanjutnya, pada jangka waktu tertentu sebagian atau seluruh tulang yang tersisa akan diambil untuk dikuburkan kembali.
Umumnya, tulang-tulang itu akan dikubur kembali ke dalam sebuah wadah yang disebut dengan tempayan.
Nah, itulah sistem kepercayaan pada masa perundagian. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Bagaimana Seni Lukis yang Ada pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut?
----
Kuis! |
Apa asal kata dari perundagian dan apa artinya? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR