Bobo.id - Makanan yang dikemas dalam kaleng sering kali dinilai sebagai makanan yang kurang menyehatkan, termasuk jenis buah kaleng.
Ada banyak jenis buah yang bisa disimpan di dalam sebuah kaleng agar awet lebih lama dan bisa dibawa dengan mudah.
Namun proses pengawetan di dalam kaleng membuat kandungan nutrisi dari dalam buah-buahan ini berkurang.
Selain itu, proses pengolahan dari buah kaleng juga memberikan dampak buruk pada kualitas makanan yang ada di dalamnya.
Berikut akan dijelaskan beberapa dampak buruk dari buah kaleng yang bisa ditemukan dengan mudah di swalayan.
Penyebab Buah Kaleng Kurang Sehat
1. Proses Pengalengan
Mengutip Healthline, makanan kaleng dianggap kurang sehat karena proses pengalengan yang biasanya meliputi tiga tahapan.
Tiga tahap itu adalah penolahan yang dimulai dari mengupas makanan, lalu diiris, dicincang, dan dimasak.
Proses masakan akan mencampurkan bahan yang bisa membuat makanan awet. Tahap kedua adalah penyegelan yang dilakukan di dalam kaleng.
Lalu tahap ketiga adalah pemansan yang dilakukan dengan memanaskan kaleng dengan suhu tinggi untuk membunuh bakteri berbahaya dan mencegah terjadinya pembusukan.
Baca Juga: 7 Manfaat Buah Bit Bagi Kesehatan, Salah Satunya Bisa Sehatkan Otak
Proses pengalengan itu yang memungkinkan makanan dapat awet atau aman dimakan selama satu sampai lima tahun atau lebih.
Dalam proses pengalengan tersebut biasanya memakai suhu panas tinggi, sehingga membuat vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin C dan B dapat rusak.
Vitamin yang larut dalam air sensitif terhadap panas dan udara secara umum, sehingga vitamin tersebut juga dapat hilang selama proses pengolahan, memasak, dan metode penyimpanan yang biasa digunakan di rumah.
2. Adanya Kandungan BPA
BPA (bisphenol-A) adalah bahan kimia yang sering digunakan dalam kemasan makanan, termasuk kaleng. Sehingga, itu membuat makanan kaleng dianggap kurang sehat.
Mengutip Healthline, studi menunjukkan bahwa BPA dalam makanan kaleng dapat berpindah dari lapisan kaleng ke dalam makanan yang dikandungnya.
Kemudian sebuah penelitian, peserta yang mengonsumsi satu porsi sup kalengan setiap hari selama lima hari mengalami lebih dari 1.000 persen peningkatan kadar BPA dalam urin mereka.
Saat kadar BPA dalam tubuh terus meningkat bisa berpotensi mengalami penyakit jantung dan diabetes tipe dua.
3. Berpotensi Mengandung Bakteri Mematikan
Mengutip Healthline, makanan kaleng dianggap kurang sehat karena dapat mengandung bakteri berbahaya yang dikenal sebagai Clostridium botulinum, jika dalam proses pengalengannya tidak dilakukan dengan benar.
Namun, hal itu sangat jarang terjadi pada produk bermerek legal.
Baca Juga: 7 Makanan yang Tidak Boleh Disimpan dalam Freezer, Salah Satunya Kaleng Soda
Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut dapat menyebabkan botulisme. Botulisme adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian, jika tidak ditangani.
Sebagian besar kasus botulisme berasal dari makanan yang tidak dikalengkan dengan benar di rumah.
Sangat penting untuk tidak pernah makan dari kaleng yang menggembung, penyok, retak, atau bocor.
4. Mengandung Tambahan Garam, Gula, atau Pengawet
Alasan selanjutnya makanan kaleng dianggap kurang sehat adalah karena di dalamnya sering ditambahkan banyak garam, gula, dan pengawet.
Makanan kaleng tinggi garam mungkin tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi kebanyakan orang, tetapi bagi sebagian orang dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi.
Selain itu, kandungan gula yang tinggi bisa menyebabkan masalah obesitas, penyakit jantung, serta diabetes tipe dua.
Trik Memilih Buah Kaleng yang Aman
1. Cek Lebel Makanan
Baiknya teman-teman melakukan pengecekan pada lebel kemasan buah dan mengindari buah kaleng dengan kandungan tambahan garam, gula serta pewarna dalam jumlah besar.
Atau teman-teman bisa memilih buah kaleng yang dikemas dalam air, sehingga tidak memiliki kandungan gula, garam, atau pewarna berlebihan.
Baca Juga: Jadi Tak Cepat Basi, Ini Cara Tepat Simpan Makanan Kaleng yang Sudah Dibuka
2. Cek Kondisi Kemasan
Teman-teman perlu melakukan pengecekan pada kemasan makanan dengan baik.
Pastikan tidak memilih buah kaleng yang kemasannya bocor, menggembung, penyok, atau retak.
3. Kondisi Buah
Seandainya buah kaleng dibuka dan mengeluarkan bau tak sedap atau pun isinya sudah berbusa maka segera buang.
Karena buah yang berbau tidak sedap dan berbusa itu sudah terkontaminasi dan menyebkan kondisi buah rusak.
4. Cara Konsumsi
Lalu untuk cara mengonsumsi buah kaleng, baiknya buang airnya terlebih dahulu dan tiriskan buah.
Dengan cara ini, teman-teman dapat mengurangi kandungan gula, serta garam, yang berlebihan.
Nah, itu tadi penjelasan tentang bahaya buah kaleng dan cara memilih dan mengonsumsi buah kaleng.
(Penulis: Shintaloka Pradita Sicca/Amirul Nisa)
----
Kuis! |
Apa saja tahap yang dilakukan untuk membuat buah kaleng? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,Gridkids.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR